Arab Saudi Cegat Rudal Houthi di Udara, Rumah Warga Dihujani Puing

Arab Saudi Cegat Rudal Houthi di Udara, Rumah Warga Dihujani Puing

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 28 Feb 2021 14:12 WIB
Rusia Uji Coba Kapal Selam Nuklir, 4 Rudal Ditembakkan
Ilustrasi (Foto: Assoociated Press)
Riyadh -

Arab Saudi mencegat serangan rudal yang diluncurkan oleh kelompok pemberontak Houthi ke wilayahnya pada Sabtu (27/2). Kejadian itu membuat rumah-rumah warga sipil sempat dihujani puing-puing rudal.

Seperti dilansir AFP, Minggu (28/2/2021) kelompok Houthi telah meningkatkan serangan terhadap kerajaan itu, untuk merebut benteng terakhir pemerintah Marib, Yaman Utara.

"Koalisi militer pimpinan Saudi menggagalkan serangan rudal balistik Houthi yang menargetkan Riyadh," demikian disebutkan dalam siaran televisi pemerintah Ekhbariya, tanpa menyebutkan jumlah rudal yang dicegat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, disebutkan pecahan rudal yang tersebar di beberapa wilayah Riyadh, merusak setidaknya satu rumah tetapi tidak ada laporan terkait korban.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar beberapa ledakan keras. Terlihat kondisi langit pada malam hari diterangi dengan kilatan cahaya menyusul intersepsi rudal.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah, koalisi mengatakan pihaknya mencegat enam drone Houthi yang menargetkan wilayah selatan kerajaan - dua di kota garnisun Khamis Mushait, dan masing-masing satu di kota Jizan dan lokasi lainnya.

Kelompok pemberontak Houthi tidak segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang dilakukannya. Mereka kerap menyerang wilayah Selatan kerajaan dan sebelumnya menargetkan serangan dengan rudal dan drone.

Serangan itu terjadi ketika Arab Saudi menjadi tuan rumah kejuaraan Formula E di pinggiran Riyadh, yang menurut media pemerintah dihadiri oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Simak video 'Pesawat Sipil di Arab Saudi Diserang Houthi':

[Gambas:Video 20detik]



Houthi telah meningkatkan serangan lintas batas di kerajaan Arab Saudi, bahkan setelah Amerika Serikat (AS) menghapus Houthi sebagai teroris dan meningkatkan upaya untuk meredakan konflik selama enam tahun belakangan itu.

Dihapusnya Houthi dari daftar teroris mendapat pujian dari badan-badan kemanusiaan, di mana sebelumnya mereka mengecam pemerintahan Donald Trump yang menempatkan Houthi dalam daftar teroris menjelang akhir kekuasaannya.

Para kritikus mengatakan penetapan itu akan memperburuk krisis kemanusiaan di dunia dengan menghalangi pengiriman bantuan kepada penduduk Yaman yang berada di ambang kelaparan.

Presiden AS Joe Biden menghentikan dukungan untuk operasi ofensif Saudi dalam perang Yaman, yang dia sebut sebagai "bencana yang "harus diakhiri". Namun dia juga menegaskan kembali dukungan AS untuk Arab Saudi dalam mempertahankan wilayahnya.

Perang Yaman dimulai pada September 2014, ketika Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa dan mulai bergerak ke selatan untuk mencoba menguasai seluruh negara. Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab dan negara-negara lain, kemudian melancarkan serangan-serangan udara untuk memerangi Houthi di Yaman pada Maret 2015.

Perang di Yaman dilaporkan telah menewaskan sekitar 130.000 orang, termasuk lebih dari 13.000 warga sipil yang tewas dalam serangan-serangan udara, dan menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan.

Halaman 2 dari 2
(izt/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads