Kelompok bersenjata Nigeria akhirnya membebaskan 27 remaja laki-laki yang diculik dari sekolah asrama di negara bagian tengah utara Niger, pekan lalu. Pembebasan dilakukan ketika pasukan keamanan Nigeria mencari 300 anak perempuan yang juga diculik dari sekolah beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (28/2/2021) sekolah kerap menjadi sasaran penculikan massal oleh kelompok bersenjata di Nigeria Utara. Mereka melakukan penculikan guna mendapatkan uang tebusan sebagai jaminan.
Pada 17 Februari lalu, 27 siswa, 3 staf sekolah, dan 12 anggota keluarga mereka diculik oleh kelompok bersenjata yang menyerbu Sekolah Menengah Ilmu Pemerintah di distrik Kagara, negara bagian Niger, membuat petugas keamanan sekolah kewalahan. Seorang anak laki-laki tewas dalam penyerbuan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dibebaskan, saksi mata melihat para anak laki-laki digiring berjalan melalui desa oleh pasukan bersenjata, beberapa berjuang untuk berdiri dan meminta air. Seorang pejabat pemerintah mengatakan anak laki-laki itu berusia antara 15 hingga 18 tahun.
Pembebasan itu dilakukan hanya sehari setelah terjadi penyerbuan di sekolah asrama negara bagian Zamfara, dimana 317 anak perempuan ditangkap. Pada Sabtu (27/2) polisi melakukan pencarian terhadap para korban, sementara orang tua mereka menunggu kabar tentang putri mereka.
Salah satu orang tua siswa, Lawal Muhammad, berharap putrinya akan dibebaskan setelah para penculik mendapatkan uang tebusan.
"Yang ini ... sudah mencari tebusan, jadi saya tahu dan percaya bahwa ketika pemerintah setuju dengan mereka, mereka akan dapat membebaskan putri kami," katanya kepada Reuters.
Penculikan siswa-siswa sekolah di Nigeria pertama kali dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram dan kelompok Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) Taktik itu kini telah diadopsi oleh militan lain.
Saksikan juga 'Cerdik! Siswa Ini Bikin Robot Untuk Bantu Merawat Pasien Covid-19':
Dalam sebuah pernyataan Jumat (26/2) malam waktu setempat, kantor kepresidenan mengatakan Presiden Muhammadu Buhari telah mendesak pemerintah negara bagian "untuk meninjau kembali kebijakan mereka dalam memberi tebusan kepada bandit dengan uang dan kendaraan, memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menjadi bumerang yang menghancurkan."
Kerusuhan telah menjadi masalah politik bagi Buhari, seorang pensiunan jenderal dan mantan penguasa militer yang menghadapi kritik atas serangan geng bersenjata yang dikenal sebagai "bandit". Di tengah kekerasan yang kian memburuk di Nigeria, Buhari mengganti panglima militernya yang sudah lama menjabat.
Pada bulan Desember, kelompok bersenjata menyerbu sebuah sekolah di negara bagian Katsina dan menculik hampir 350 anak laki-laki, yang kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan.
Kasus penculikan sekolah terparah terjadi pada 2014, dimana lebih dari 270 siswi diculik oleh Boko Haram dari kota Chibok. Sekitar 100 dari mereka masih hilang.