Biden Sebut Serangan Udara AS di Suriah Jadi Peringatan untuk Iran

Biden Sebut Serangan Udara AS di Suriah Jadi Peringatan untuk Iran

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 27 Feb 2021 11:56 WIB
Presiden AS Joe Biden jungkirbalikkan aturan perubahan iklim era Trump, apa saja isinya?
Joe Biden (dok. BBC World)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menegaskan bahwa serangan udara yang dilancarkan AS terhadap milisi pro-Iran di Suriah baru-baru ini harus dipandang oleh Iran sebagai sebuah peringatan. Milisi pro-Iran yang menjadi target serangan diyakini bertanggung jawab atas serangan roket terhadap pangkalan AS di Irak.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (27/2/2021), saat ditanya apa pesan yang diambil dari serangan udara AS terhadap milisi pro-Iran di Suriah pada Kamis (25/2) waktu setempat, Biden menjawab: "Anda tidak bisa bertindak dengan impunitas."

"Berhati-hatilah," imbuh Biden, saat berbicara dalam kunjungan ke Texas usai cuaca dingin ekstrem memicu jutaan warga hidup tanpa listrik dan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Pentagon, John Kirby, secara terpisah menyebut dua jet tempur F-15E 'Strike Eagles' menembakkan tujuh amunisi yang ditargetkan pada fasilitas-fasilitas di Suriah bagian timur, yang digunakan milisi pro-Iran yang diyakini mendalangi rentetan serangan roket terhadap tentara AS di Irak beberapa waktu lalu.

Diketahui bahwa salah satu serangan roket itu mengenai kompleks militer di Arbil, wilayah Kurdi, pada 15 Februari lalu. Satu warga sipil dan seorang kontraktor asing yang bekerja dengan pasukan koalisi pimpinan AS tewas. Beberapa kontraktor dan seorang tentara AS luka-luka akibat serangan itu.

ADVERTISEMENT

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, menyatakan bahwa Biden mengirimkan 'pesan yang tidak ambigu'.

"Dia akan bertindak untuk melindungi warga Amerika dan ketika ancaman dilontarkan, dia memiliki hak untuk mengambil tindakan pada waktu dan dengan cara yang dia pilih," ucap Psaki.

Lihat Video: Menanti Laporan Intelijen AS soal Kematian Jamal Khashoggi

[Gambas:Video 20detik]



Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan pemerintahan Biden ingin membuatnya 'sangat, sangat jelas -- terutama untuk Iran -- bahwa mereka tidak bisa bertindak dengan impunitas terhadap rakyat kita, mitra kita, kepentingan kita'.

"Dan saya pikir -- dan berharap -- agar pesan itu diterima dengan jelas," cetusnya.

Syrian Observatory for Human Rights melaporkan sedikitnya 22 petempur dari paramiliter Hashed al-Shaabi tewas akibat gempuran udara AS. Disebutkan bahwa pesawat-pesawat tempur AS mengenai tiga truk yang dipenuhi amunisi yang datang dari Irak dekat perbatasan Suriah, juga menghancurkan pos perbatasan Hashed -- merupakan kelompok milisi yang mencakup milisi kecil terkait Iran.

Kirby menyatakan Pentagon telah menerima 'detail awal' soal korban tewas akibat serangannya, namun menolak merilis jumlah pastinya. Kirby hanya menyebut bawa sembilan 'fasilitas' yang digunakan milisi pro-Iran di Suriah 'hancur total' dan dua fasilitas lainnya 'hancur sebagian'.

Disebutkan juga oleh Kirby bahwa lokasi yang menjadi target serangan digunakan oleh Kataeb Hezbollah dan Kataeb Sayyid al-Shuhada, dua kelompok Irak pro Iran yang beroperasi di bawah Hashed. Kirby menambah bahwa mitra-mitra AS di Irak dan Kurdi memberikan intelijen yang mengarah pada posisi kelompok yang mendalangi serangan roket terhadap tentara AS di Irak.

Serangan itu menjadi aksi militer pertama AS di bawah Biden yang menjabat sejak bulan lalu dan dilakukan saat AS membuka pintu untuk melanjutkan kesepakatan nuklir dengan Iran.

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads