Jet Pembunuh Khashoggi Ternyata Disita Putra Mahkota Saudi

Round-Up

Jet Pembunuh Khashoggi Ternyata Disita Putra Mahkota Saudi

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 26 Feb 2021 04:05 WIB
Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman attends the Future Investment Initiative conference in Riyadh, Saudi Arabia October 24, 2017. REUTERS/Hamad I Mohammed
Putra Mahkota Arab Saudi (Foto: Dok. REUTERS/Hamad I Mohammed)
Jeddah -

Dokumen pengadilan mengungkap temuan mengejutkan terkait jet pribadi yang dipakai para pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Diketahui dua jet pribadi yang digunakan ternyata dimiliki oleh sebuah perusahaan yang kurang dari setahun sebelumnya, telah disita oleh putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Dilansir dari CNN, Kamis (25/2/2021) dokumen-dokumen yang diajukan sebagai bagian dari gugatan perdata Kanada awal tahun ini, diberi label "Sangat Rahasia". Seorang Menteri Saudi juga menandatangani dokumen-dokumen itu, sambil menyampaikan perintah penyitaan oleh putra mahkota, penguasa de facto muda Arab Saudi.

"Menurut instruksi Yang Mulia Putra Mahkota," tulis menteri tersebut menurut terjemahannya, "segera setujui penyelesaian prosedur yang diperlukan untuk ini."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang dimuat dalam dokumen tersebut, kepemilikan Sky Prime Aviation diperintahkan untuk ditransfer ke dana kekayaan negara senilai US$ 400 miliar di negara itu pada akhir 2017. Pesawat-pesawat perusahaan tersebut kemudian digunakan dalam pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018.

Sekelompok perusahaan milik negara Saudi mengungkap hubungan antara pesawat dan MBS setelah mengajukan gugatan penggelapan pada bulan lalu di Kanada terhadap mantan pejabat tinggi intelijen Saudi, Saad Aljabri.

ADVERTISEMENT

Tuduhan penggelapan terhadap Aljabri muncul setelah gugatan yang dia ajukan tahun lalu di pengadilan distrik Washington DC terhadap MBS. Aljabri menuduh putra mahkota mengirim tim pembunuh bayaran untuk membunuhnya di Kanada hanya beberapa hari setelah Khashoggi dibunuh.

Setelah tuduhan disampaikan, MBS mendapat panggilan melalui WhatsApp, dan pada bulan Desember, pengacara pangeran meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut.

Bukti bahwa kepemilikan armada pesawat pribadi telah dipindahkan ke Dana Investasi Publik Arab Saudi belum pernah dilaporkan sebelumnya dan menunjukkan kaitan lain antara kematian Khashoggi dan MBS. Pada Oktober 2018, tidak lama setelah pembunuhan Khashoggi, Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini, melaporkan bahwa jet Gulfstream yang digunakan oleh para pembunuh itu milik perusahaan yang dikendalikan oleh MBS.

Tonton video 'Menanti Laporan Intelijen AS soal Kematian Jamal Khashoggi':

[Gambas:Video 20detik]



"Dia akan melacak (perusahaan) dan akan mengetahui bagaimana itu digunakan," kata Dan Hoffman, mantan direktur Divisi Timur Tengah CIA soal putra mahkota Arab Saudi. "Dan itu hanya bukti yang lebih potensial bahwa dia tahu tentang ini. Yang selalu menjadi perdebatan. Ini hanya bukti lebih dari itu," imbuhnya.

Tidak lama setelah Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, CIA menilai dengan keyakinan tinggi bahwa MBS secara pribadi telah memerintahkan pembunuhan tersebut, tetapi pejabat-pejabat intelijen tidak pernah berbicara secara terbuka atau memberikan bukti.

Pejabat Saudi di Washington dan Riyadh tidak segera menanggapi fakta baru tersebut. MBS membantah bahwa dia memerintahkan pembunuhan Khashoggi tetapi mengatakan bahwa dia bertanggung jawab. Delapan tersangka telah dijatuhi hukuman penjara dalam apa yang oleh penyelidik PBB disebut sebagai "parodi keadilan."

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads