Ibunda Quinto, Maria Quinto-Collins, merekam momen saat putranya diperlakukan secara kasar oleh polisi via telepon genggamnya. Dalam video itu, Quinto tidak lagi bergerak dan telungkup di lantai.
Burris menyebut bahwa saat polisi membalikkan tubuh Quinto, wajahnya berlumuran darah. Quinto kemudian dipindahkan ke tandu dan paramedis melakukan kompresi pada dadanya, sebelum dia dibawa ke rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burris menyatakan tidak jelas dari video sang ibunda soal apakah polisi memakai kamera tubuh (body camera). "Sejauh yang kita ketahui, mereka tidak memakainya," kata Burris.
Nyaris dua bulan usai kematian Quinto, polisi belum juga merilis pernyataan terkait insiden itu. Kepolisian Antioch dan Divisi Koroner Sheriff Contra Costa County belum memberikan tanggapannya.
"Polisi Antioch ini sudah memborgol Angelo tapi tidak menghentikan serangan mereka terhadap pemuda itu dan entah kenapa menggunakan teknik 'George Floyd' dengan menempatkan lutut di punggung dan samping lehernya, mengabaikan permintaan Quinto yang mengatakan 'tolong jangan bunuh saya'," ucap Burris, merujuk pada tragedi tewasnya pria kulit hitam di Minneapolis yang dicekik dengan leher oleh polisi yang menangkapnya.
Divisi Koroner Sheriff Contra Costa County dalam pernyataan kepada CNN menyatakan penyebab kematian Quinto belum ditetapkan. Penyelidikan kematiannya masih dilakukan oleh kantor Jaksa Distrik Contra Costa County.
Tahun lalu, kasus serupa pernah dialami George Floyd yang tewas setelah lehernya ditekan dengan lutut polisi selama beberapa menit. Insiden di Minneapolis itu telah memicu aksi protes besar-besaran di seluruh Amerika Serikat, bahkan kerusuhan di sejumlah lokasi pun terjadi.
(izt/ita)