Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara kepada seorang pria bernama Vladimir Vasilyev. Menurut laporan kantor berita TASS, pria Rusia berusia 52 tahun itu ditetapkan bersalah atas pengkhianatan negara karena diduga membocorkan informasi rahasia ke China.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/2/2021) Vladimir Vasilyev ditangkap di wilayah Zabaykalsky, Siberia, Rusia yang berbatasan dengan Mongolia dan China pada Agustus 2019. Dia mengaku bersalah atas tuduhan pengkhianatan itu.
Persidangannya dilakukan secara tertutup dan rinciannya tidak dipublikasikan karena bersifat rahasia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip sumber penegak hukum, Vasilyev didakwa karena mengumpulkan dan menyerahkan informasi yang merupakan rahasia negara kepada dinas intelijen China.
Kasus tersebut merujuk pada pada ketegangan di balik dorongan Kremlin untuk hubungan lebih dekat dengan China sejak 2014, ketika hubungan dengan Barat memburuk karena aneksasi Krimea oleh Rusia.
Tahun lalu jaksa penuntut mendakwa seorang ilmuwan Rusia terkemuka dengan tuduhan pengkhianatan karena diduga memberikan info rahasia ke China. Ilmuwan lain ditahan di Siberia Oktober 2020 lalu karena diduga memberikan teknologi ke China.
Ada serentetan kasus pengkhianatan dalam beberapa bulan terakhir.
Satu kasus khusus lainnya, menjerat mantan jurnalis surat kabar Ivan Safronov yang menyangkal melakukan kesalahan, telah memicu kemarahan para pendukungnya terkait kerahasiaan seputar tuduhan makar terhadapnya.
(izt/ita)