Menteri Luar Negeri militer Myanmar mengunjungi Thailand pada Rabu (24/2). Kunjungan dilakukan ketika pihak militer berusaha memadamkan kerusuhan mematikan selama tiga minggu akibat kudeta.
Seperti dilansir AFP, Kamis (25/2/2021) Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin mengadakan pembicaraan dengan Thailand dan Indonesia. Ini adalah pertemuan tatap muka pertama yang dilakukan anggota militer dan pemerintah asing.
Sejak kudeta 1 Februari lalu, militer Myanmar menghadapi kecaman internasional setelah menggulingkan kekuasaan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan melakukan penahanan pada sejumlah anggota partai Suu Kyi. Kudeta itu memicu protes nasional setiap hari selama tiga minggu belakangan.
Pertemuan itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan segera mengunjungi Myanmar meski ada bocoran dokumen dari pihak Myanmar tentang kedatangannya.
Sebaliknya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sanrat mengonfirmasi melalui pesan kepada wartawan, bahwa Retno - yang mengunjungi Bangkok - bertemu dengan Wunna Maung Lwin di Thailand, pada hari yang sama ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai.
"Kami tidak merencanakannya tapi ini terjadi," tulis Tanee menanggapi pertanyaan terkait pertemuan antara tiga menteri.
Sumber pemerintah lainnya mengatakan ada "pertemuan tripartit antara menteri Indonesia, Thailand dan Myanmar, yang diusulkan oleh Thailand".
Tidak ada rincian yang dirilis ketiga belah pihak terkait hasil pembicaraan itu.
Meskipun tidak mengkonfirmasi pertemuan apapun, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha - yang berkuasa setelah kudeta 2014 - mengatakan pada hari Rabu (24/2) bahwa hal itu sedang "ditangani oleh Kementerian Luar Negeri".
Simak video 'Kemlu Bantah Menlu Retno ke Myanmar di Tengah Kudeta':'