China Sebut Xinjiang 'Contoh Cemerlang' Kemajuan HAM di Negaranya

China Sebut Xinjiang 'Contoh Cemerlang' Kemajuan HAM di Negaranya

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 22 Feb 2021 18:06 WIB
Chinese Foreign Minister Wang Yi, left, and Norwegian Foreign Minister Ine Eriksen Soreide hold a press conference after political talks they had earlier in the evening in Oslo, Thursday, Aug. 27, 2020. The visit is part of a round trip to several European countries. (Heiko Junge/NTB scanpix via AP)
Menlu China, Wang Yi (dok. Heiko Junge/NTB scanpix via AP)
Beijing -

Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi, menyebut perlakuan otoritas China terhadap etnis minoritas di Xinjiang dan Tibet menjadi 'contoh cemerlang' bagi kemajuan HAM di negaranya. Hal ini disampaikan Wang saat negara-negara lain mempertimbangkan tindakan atas perlakuan China terhadap Uighur di Xinjiang.

Seperti dilansir AFP, Senin (22/2/2021), kelompok-kelompok HAM internasional meyakini setidaknya 1 juta warga Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya dipenjara di kamp-kamp penahanan di Xinjiang. Otoritas China juga dituduh melakukan sterilisasi paksa pada wanita setempat dan menerapkan rezim kerja paksa di wilayah itu.

Sempat menyangkal adanya kamp-kamp itu, otoritas China belakangan mengklaimnya sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tempat-tempat yang ditinggali etnis minoritas, seperti Xinjiang dan Tibet, telah menjadi contoh cemerlang bagi kemajuan hak asasi manusia (HAM) China," sebut Wang dalam sebuah forum membahas hubungan China dan Amerika Serikat (AS) di Beijing.

Pernyataan Wang ini disampaikan saat para politikus di berbagai negara, termasuk AS, mengecam penahanan warga minoritas di Xinjiang. Hal ini juga disampaikan beberapa jam sebelum dia berpidato dalam sesi tahunan Dewan HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

ADVERTISEMENT

Wang dijadwalkan berpidato via video conference pada Senin (22/2) waktu setempat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya mengungkapkan Wang akan 'membagikan filosofi, praktik dan pengalaman China dalam melindungi hak asasi manusia' dalam pidatonya di hadapan Dewan HAM PBB.

Diketahui bahwa Departemen Luar Negeri AS menyatakan tindakan China di Xinjiang mengarah pada genosida. Sedangkan Kanada mempertimbangkan deklarasi serupa.

Simak video 'Respons Tim WHO soal Virus Corona Diimpor ke China Lewat Frozen Food':

[Gambas:Video 20detik]



Kelompok dan aktivis HAM menyebut warga Tibet juga mengalami pembatasan keras terhadap agama dan budaya di bawah kekuasaan China -- termasuk pembongkaran biara -- yang memuncak dalam aksi bakar diri yang dilakukan warga Tibet untuk memprotes hal itu selama bertahun-tahun. Wartawan dilarang melaporkan secara independen di Tibet, di mana China bersikeras membawa kemajuan pada wilayah yang sebelumnya mengalami kemunduran.

Dalam pernyataannya, Wang mengklaim otoritas China 'selalu berkomitmen' untuk melindungi HAM. Dia bahkan mengutip pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan harapan hidup di wilayah tersebut sebagai bukti bahwa HAM dijaga.

"Kami meyakini bahwa hak untuk bertahan hidup dan pembangunan adalah hak asasi manusia mendasar yang paling penting," sebut Wang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads