China Ingin Perbaiki Hubungan dengan AS di Bawah Biden

China Ingin Perbaiki Hubungan dengan AS di Bawah Biden

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 22 Feb 2021 11:50 WIB
Kunjungan Menlu Tiongkok

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi bersama Menlu China, Wang Yi memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (3/11/2014). Pertemuan ini membahas tentang 65 tahun hubungan Indonesia Tiongkok, Investasi dan KTT APEC. Agung Pambudhy/Detikcom.
Menlu China Wang Yi (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Beijing -

Diplomat senior China Wang Yi meminta pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk bekerja sama dengan China untuk memulihkan hubungan bilateral yang rusak di bawah kepresidenan Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters, Senin (22/2/2021) dalam sebuah forum di Beijing, China Wang mengatakan tindakan pemerintahan Trump untuk menekan China menimbulkan kerugian yang tak terukur. Lebih lanjut, ia meminta AS untuk menghapus tarif atas barang-barang China dan meninggalkan 'penindasan yang tidak rasional' terhadap sektor teknologi China.

Anggota dewan dan Menteri Luar Negeri China itu juga mendesak AS untuk menghormati kepentingan inti China, berhenti mencampuri urusan dalam negerinya dan berhenti "berkomplot" dengan pasukan separatis untuk kemerdekaan Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama beberapa tahun terakhir, AS pada dasarnya memutuskan dialog bilateral di semua tingkatan," kata Wang dalam sambutan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

"Kami siap untuk melakukan komunikasi yang jujur dengan pihak AS, dan terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wang menyebut panggilan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Biden beberapa waktu lalu sebagai langkah positif.

Diketahui bahwa hubungan bilateral Chisa-AS berada di titik terendah dalam beberapa dekade.

Kedua negara itu kerap 'bentrok' di berbagai bidang termasuk perdagangan, tuduhan kejahatan hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang dan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.

Meski begitu, pemerintahan Biden mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada China.

Biden telah menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan Beijing yang "memaksa dan tidak adil" dan mendukung keputusan pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads