Empat roket menghantam pangkalan udara Al-Balad, di Utara Ibukota Irak pada Sabtu (20/2). Militer Irak mengatakan seorang kontraktor sipil yang merawat pesawat F-16 terluka akibat serangan itu.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (21/2/2021) serangan itu terjadi beberapa jam setelah pasukan keamanan Irak menyerbu tempat persembunyian ISIS di dataran Tarmiyah. Lima anggota ISIS dan dua pendukung pro-pemerintah tewas.
Diketahui Al-Balad berada sekitar 60 kilometer (40 mil) di utara Tarmiyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini adalah yang kedua dengan menargetkan pangkalan militer yang menampung pasukan atau kontraktor yang bekerja untuk AS dalam waktu kurang dari seminggu.
F-16 di pangkalan udara Al-Balad mendukung operasi Tarmiyah yang sedang berlangsung terhadap ISIS.
Sumber militer setempat mengatakan kepada AFP bahwa roket jenis Katyusha ditembakkan ke Al-Balad.
"Salah satu roket menghantam pangkalan yang menampung karyawan Sallyport, kontraktor AS yang bertugas memelihara pesawat F-16, yang dibeli dari AS beberapa tahun lalu, kata sumber keamanan.
"Seorang kontraktor Irak menderita luka ringan," kata salah satu sumber.
Roket lain menghantam landasan pesawat, meski tak menganggu layanan pendaratan pesawat, sementara roket ketiga menghantam hutan di dekatnya.
Simak video 'Tentara AS di Irak Diserang Roket':
Sebelumnya, serangan roket juga menghantam pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah Kurdi di Irak Utara pada Senin (15/2) waktu setempat. Akibat serangan itu, seorang kontraktor sipil tewas dan lima orang lainnya termasuk seorang personel militer AS, luka-luka.
Kelompok-kelompok bersenjata yang menurut beberapa pejabat Irak didukung oleh Iran telah mengklaim insiden serupa, termasuk serangan pekan lalu di kompleks Bandara Internasional Erbil.
Kelompok paramiliter yang berpihak pada Iran menuntut agar semua pasukan asing, termasuk pasukan AS yang berjumlah sekitar 2.500 orang di Irak, meninggalkan negara itu. Mereka menyebut kehadiran mereka sebagai bentuk 'pendudukan' di Irak.
Tentara Irak di Al-Balad menanggapi serangan itu dengan menembakkan artileri ke arah 12 kilometer timur dari pangkalan udara, yang diyakini menjadi sumber serangan. Pasukan Keamanan Irak jarang sekali menanggapi serangan balik dengan cepat.
Pangkalan Udara Al-Balad pernah menampung kontingen Angkatan Udara AS. Sekarang Al-Balad dijadikan lokasi angkatan bersenjata Irak dan kontraktor Sallyport.
Koalisi pimpinan AS telah mengurangi separuh pasukannya selama setahun terakhir, hingga tersisa sekitar 3.500 tentara. Pasukan kini dipusatkan di Baghdad dekat kedutaan besar AS, di Ain al-Assad Barat Irak dan ibu kota wilayah Kurdistan utara.