Menhan AS Telepon Putra Mahkota Arab Saudi, Bahas Apa?

Menhan AS Telepon Putra Mahkota Arab Saudi, Bahas Apa?

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 18:01 WIB
(FILES) In this file photo taken on March 8, 2016 Army General Lloyd Austin III, commander of the US Central Command, speaks during a hearing of the Senate Armed Services Committee in Washington, DC. - US President-elect Joe Biden has chosen retired General Lloyd Austin to head his Defence Department, US media reported on December 7, 2020. Lloyd Austin, who led US troops into Baghdad in 2003 and rose to head the US Central Command, has been chosen by President-elect Joe Biden to be the first African-American secretary of defense. (Photo by Brendan Smialowski / AFP)
Menteri Pertahanan AS (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Riyadh -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali kemitraan pertahanan strategisnya dengan Arab Saudi dalam menghadapi serangan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/2/2021) Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin mengutuk serangan-serangan yang dilancarkan Houthi ke wilayah Arab Saudi. Hal itu disampaikan Austin dalam percakapan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) pada Kamis (18/2) waktu setempat.

"Austin berbicara dengan MBS untuk menegaskan kembali kemitraan pertahanan strategis antara Amerika Serikat dan Kerajaan Arab Saudi," demikian disampaikan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Pertahanan mengutuk serangan lintas batas yang dilakukan Houthi baru-baru ini di Arab Saudi dan menyatakan komitmennya untuk membantu Arab Saudi dalam mempertahankan perbatasannya," imbuh Pentagon dalam pernyatannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemberontak Houthi telah meningkatkan serangan drone dan rudal lintas batas. Hal itu dilakukan untuk merebut wilayah kekuasaan pemerintah yang didukung Saudi di Yaman Utara.

ADVERTISEMENT

Dua minggu setelah Joe Biden dilantik menjadi presiden AS, ia mengumumkan diakhirinya dukungan AS untuk operasi ofensif Saudi dalam perang berkepanjangan di Yaman. Perang Yaman disebut Biden telah menciptakan "bencana kemanusiaan"

"Austin menegaskan kembali perubahan dalam kebijakan AS terhadap koalisi pimpinan Saudi di Yaman, membahas pentingnya mengakhiri perang," kata pernyataan Pentagon.

Washington juga telah mencabut pemberontak Houthi dari daftar hitam organisasi teroris AS.

Sebelumnya pemerintahan Donald Trump menetapkan Houthi sebagai kelompok teroris, sebuah langkah yang dikecam kelompok-kelompok kemanusiaan karena akan menghambat pengiriman bantuan ke sebagian besar wilayah Yaman yang dikendalikan oleh Houthi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sudah berbicara dengan mitranya dari Saudi, Faisal bin Farhan, dan mengangkat masalah hak asasi manusia di kerajaan itu.

Yaman telah terlibat dalam perebutan kekuasaan berdarah sejak 2014 antara pemerintah yang didukung Saudi dan pemberontak Houthi, yang menguasai ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara.

Konflik yang semakin parah telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi. PBB menyebut konflik Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads