Putri Syekh Dubai Disekap, Kelompok HAM Serukan Dunia Bertindak

Putri Syekh Dubai Disekap, Kelompok HAM Serukan Dunia Bertindak

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 00:03 WIB
Putri Latifa: Anak syekh Dubai mengungkap ia disekap keluarganya sendiri dan ketakutan
Putri Syekh Dubai, Sheikha Latifa, mengaku disekap keluarganya sendiri (dok. BBC World)
London -

Tekanan internasional untuk pembebasan putri Syekh Dubai semakin meningkat setelah pengakuan penyekapan disampaikan sang putri dalam video terbaru. Kelompok HAM internasional, Human Rights Watch (HRW), meminta agar bukti yang menunjukkan putri Syekh Dubai masih hidup dirilis ke publik.

Seperti dilansir AFP, Kamis (18/2/2021), Sheikha Latifa (35) yang merupakan salah satu putri Syekh Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, tidak terlihat di depan publik sejak menjadi sorotan karena berupaya kabur dari Dubai via laut tahun 2018 lalu.

Dalam video yang dirilis media terkemuka Inggris, BBC, pekan ini, Latifa mengaku dirinya disekap oleh keluarganya sendiri di sebuah vila yang dijaga ketat dan dia merasa ketakutan. Beberapa kelompok HAM mendesak dunia internasional, terutama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), untuk merespons dan bertindak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap untuk melihat adanya gerakan dan adanya komentar yang disampaikan," ucap peneliti HRW untuk kawasan Teluk, Hiba Zayadin, kepada AFP.

"Kami hanya berharap bahwa situasi itu diikuti oleh tindakan, bahwa PBB secara menyeluruh dan jelas menyerukan pembebasannya, tidak hanya meminta bukti dia masih hidup," cetusnya.

ADVERTISEMENT

"(Juga) Agar dia diizinkan bepergian ke luar negeri di mana dia bisa berbicara dengan bebas dan di mana dia bisa menyuarakan dan bicara soal apa yang dia alami," imbuh Zayadin.

Seruan serupa disampaikan Amnesty International yang menyebut video terbaru dari Latifa itu 'ngeri'.

"Kami sangat prihatin dengan keselamatannya, karena teman-temannya mengatakan seluruh kontak dengannya terhenti dalam beberapa bulan terakhir," ucap Lynn Maalouf selaku Wakil Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Sheikha Latifa mungkin ditahan di 'sangkar emas', tapi itu tidak mengubah fakta bahwa perampasan kebebasannya dilakukan sewenang-wenang," sebutnya.

"Mengingat situasinya yang berkepanjangan sama dengan penyiksaan, Amnesty International menyerukan komunitas internasional untuk mengalihkan perhatian pada permohonan bantuan dari Sheikha Latifa," cetus Maalouf.

Saksikan juga 'Pengiriman Ratusan Kilogram Heroin dari Dubai Dibongkar':

[Gambas:Video 20detik]



Ayah Latifa merupakan Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA), juga penguasa Emirat Dubai. Belum ada komentar dari otoritas UEA maupun otoritas Dubai terkait kasus ini.

Sementara itu, otoritas Inggris telah mengomentari video itu dengan menyebutnya 'sangat meresahkan'. Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, mengakui dirinya 'prihatin' dengan video itu, namun menyatakan akan 'menunggu dan melihat' respons PBB.

Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir BBC, Kantor Komisioner Tinggi HAM pada PBB menyatakan akan menanyakan kasus Latifa kepada otoritas UEA.

"Kami pasti akan menanyakan perkembangan terbaru soal hal ini dengan UEA," ucap juru bicara Komisioner Tinggi HAM pada PBB, Rupert Colville. "Bagian lain dari sistem hak asasi manusia PBB dengan mandat terkait juga bisa dilibatkan setelah mereka menganalisis materi baru," imbuhnya.

Di sisi lain, Kelompok Kerja PBB untuk Penahanan Sewenang-wenang dinilai bisa meluncurkan penyelidikan begitu video Latifa dianalisis. "Kami mengharapkan (penyelidikan PBB) akan menentukan untuk akhirnya membebaskan Putri Latifa," sebut pengacara yang mewakili kasus ini kepada PBB, Rodney Dixon, kepada BBC.

"PBB perlu menggelar pertemuan serius secara langsung dengan pihak-pihak yang menahannya dan memastikan kesepakatan tercapai agar dia bisa dibebaskan," cetusnya.

"PBB sebagai badan internasional yang bertanggung jawab untuk menerapkan hukum internasional bisa memastikan bahwa itulah yang terjadi," tandas Dixon.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads