Inggris Komentari Laporan Penyekapan Putri Syekh Dubai

Inggris Komentari Laporan Penyekapan Putri Syekh Dubai

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 17 Feb 2021 16:41 WIB
Princess of Dubai Sheikha Latifa has reportedly gone missing off the coast of Goa with her friend. (YouTube/Escape From Dubai)
Putri Syekh Dubai, Sheikha Latifa (dok. YouTube/Escape From Dubai)
London -

Otoritas Inggris mengomentari laporan penyekapan Sheikha Latifa, salah satu putri Syekh Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, oleh keluarganya di Uni Emirat Arab (UEA). Inggris menyebut laporan itu meresahkan dan meminta UEA memberi bukti untuk menunjukkan Latifa masih hidup.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/2/2021), komentar Inggris itu disampaikan setelah media terkemuka Inggris, BBC, merilis sebuah video dari Latifa yang mengaku dirinya disekap di sebuah vila dengan pengamanan ketat.

Seruan kepada UEA untuk menunjukkan Latifa masih hidup itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, dalam wawancara kepada Sky News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat apa yang baru saja kita lihat, saya pikir orang-orang pada level manusia ingin melihat bahwa dia masih hidup dan sehat, tentu saja, saya pikir itu adalah naluri alami dan kami pasti akan menyambut baik," jawab Raab saat ditanya apakah dirinya ingin melihat bukti dari UEA yang menunjukkan Latifa masih hidup.

Secara terpisah, Raab menyatakan kepada BBC bahwa video itu 'sangat meresahkan' dan bahwa Inggris prihatin soal situasi yang dihadapi Latifa. Raab juga menuturkan bahwa Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan menindaklanjuti video tersebut.

ADVERTISEMENT

Reuters belum bisa memverifikasi kapan atau di mana video Latifa itu direkam. Namun laporan BBC menyebut Latifa mengirimkan pesan rahasia dalam video itu kepada teman-temannya. Video itu berisi tuduhan bahwa ayahnya telah 'menyekap' dirinya dan bahwa dia ketakutan.

Latifa yang memiliki nama lengkap Sheikha Latifa binti Mohammed al-Maktoum ini merupakan salah satu dari 30 anak Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, yang merupakan Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, juga penguasa Emirat Dubai.

Namanya menjadi perhatian internasional tahun 2018 lalu saat kelompok HAM merilis video dirinya ketika berupaya melarikan diri dari Dubai. Dalam penuturannya, Latifa mengklaim saat itu para tentara membiusnya saat dia mencoba lari dengan kapal dan membawanya secara paksa kembali ke penyekapan. Sejak itu pesan rahasianya terhenti. Rekan-rekannya pun mendesak PBB untuk campur tangan.

Dalam video yang direkam dalam jangka waktu beberapa bulan di telepon seluler, terungkap bahwa Latifa diam-diam diberikan waktu satu tahun setelah dia ditangkap lagi dan kembali ke Dubai. BBC menyebut dia merekam video itu di kamar mandi, sebagai satu-satunya tempat yang bisa dikunci.

Kisah penyekapan Latifa diungkap kepada BBC Panorama oleh teman dekat Latifa, Tiina Jauhiainen, sepupu Marcus Essabri dan pegiat David Haigh, yang membentuk gerakan Free Latifa, atau Bebaskan Latifa. Mereka mengatakan mereka mengambil keputusan sulit untuk merilis pesan-pesan itu karena khawatir atas keselamatan Latifa.

Dubai dan UEA sebelumnya mengatakan Latifa aman bersama keluarganya. Belum ada tanggapan terbaru dari dari UEA terkait laporan ini.

Sementara itu, tahun 2019, ketegangan dalam keluarga Syekh Dubai terungkap di Pengadilan Tinggi Inggris setelah salah seorang mantan istrinya, Putri Haya, kabur ke Inggris dengan membawa dua anaknya dan meminta perlindungan agar tak disiksa oleh Syekh Dubai itu.

Tahun lalu, Pengadilan Tinggi Inggris, mengeluarkan serangkaian temuan bahwa Syekh Dubai memerintahkan kembalinya Latifa secara paksa pada tahun 2002 dan 2018, serta dibawa paksa dari Inggris kakaknya, Putri Shamsa pada tahun 2000, saat dia juga mencoba melarikan diri.

Pengadilan Inggris menyebutkan Syekh Dubai 'tetap menerapkan ketetapan dengan menekan kebebasan dua perempuan muda ini'. Rekan-rekan Latifa berharap putusan pengadilan Inggris pada Maret tahun lalu yang menetapkan Syekh Dubai 'tidak jujur' dan kemenangan Putri Haya dalam sidang, dapat membantu kasus Latifa.

UEA dan Dubai diketahui merupakan sekutu dan mitra dagang penting bagi Inggris. Sang Syekh Dubai yang memiliki usaha balap kuda diketahui sering menghadiri acara besar, termasuk Royal Ascot di Inggris, dan bahkan pernah berfoto dengan Ratu Elizabeth II.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads