Jaksa Turki mulai melakukan penyelidikan terhadap pemimpin sayap kanan Belanda, Geert Wilders atas cuitannya di Twitter. Wilders menuliskan kata "teroris" dan menyertakan foto Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam postingannya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (16/2/2021) Wilders men-tweet gambar Erdogan pada Senin (15/2) waktu setempat. Di sisi kanan ada wajah Erdogan dengan latar bendera Turki, dan di sisi kirinya - pria berjanggut dan berkulit lebih gelap - dengan latar bendera hitam-putih milik ISIS.
Politikus kontroversial Belanda itu menulis keterangan "teroris" dan membagikannya di Twitter. Postingan itu pun mendapatkan ribuan like dari pengguna media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kantor Kejaksaan Ankara mengatakan pihaknya sedang menyelidiki foto itu dan penghinaan terhadap Erdogan.
Ini bukan pertama kalinya anggota parlemen anti-Islam itu membuat marah pemerintah Turki. Erdogan juga mengajukan pengaduan pada Oktober 2020 lalu setelah Wilders membagikan kartun dirinya yang mengenakan topi Ottoman berbentuk seperti bom dengan sumbu menyala di Twitter. Ia menuliskan kata "teroris".
Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, pada Senin (15/2) malam men-tweet foto Wilders yang mengernyitkan wajah sambil memegang pena ke ujung hidungnya, disertai dengan kata "dungu".
Ankara dan Den Haag memiliki hubungan yang tegang, terutama setelah menteri Turki dilarang berkampanye di antara warga negara Turki yang tinggal di Belanda selama kampanye referendum konstitusi Turki pada 2017.
(izt/ita)