Pemimpin de-facto Myanmar yang digulingkan oleh militer, Aung San Suu Kyi masih berada dalam penahanan junta militer. Bagaimana kondisinya?
Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun mengatakan bahwa Suu Kyi berada di "tempat yang lebih aman" dan "dalam kesehatan yang baik".
"Ini tidak seperti mereka ditangkap - mereka tinggal di rumah mereka," kata Zaw Min Tun, yang menjadi wakil menteri informasi negara itu setelah kudeta, seperti dilansir AFP, Selasa (16/2/2021)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menjaga Daw Aung San Suu Kyi dan (presiden) U Win Myint di tempat yang lebih aman demi keamanan mereka. Mereka dalam keadaan sehat," imbuhnya.
Pengacara Suu Kyi dan partainya, Liga Demokrasi Nasional (NLD) mengatakan mereka belum dapat melakukan kontak langsung dengannya, meskipun mereka yakin dia berada dalam tahanan rumah di kediamannya di Naypyidaw.
Sementara itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (16/2/2021), pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, menuturkan kepada media setempat bahwa kliennya kini menghadapi dakwaan tambahan, yakni melanggar Undang-undang Bencana Alam.
Tidak dijelaskan lebih spesifik soal delik atau pasal pada undang-undang itu yang didakwakan kepada Suu Kyi.
Diketahui bahwa Kepolisian Myanmar sebelumnya menjeratkan dakwaan melanggar undang-undang ekspor/impor terhadap Suu Kyi. Secara spesifik, Suu Kyi didakwa mengimpor perlengkapan komunikasi secara ilegal.
Dokumen Kepolisian Myanmar yang bocor menyebutkan bahwa beberapa radio walkie-talkie ditemukan dalam penggeledahan di kediaman Suu Kyi di Naypyitaw. Menurut dokumen tersebut, alat komunikasi radio itu diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin.
Lebih lanjut, Khin menyatakan bahwa Suu Kyi telah berbicara dengan hakim yang menangani kasusnya melalui videocall dalam sidang pada pekan ini. Namun pengacara tidak bisa ikut hadir dalam videocall itu karena belum mendapatkan kuasa.
Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, sekitar 384 orang telah ditahan sejak kudeta pada 1 Februari lalu. Kebanyakan orang yang ditangkap adalah pendukung politik Suu Kyi. Namun pihak berwenang juga kini menahan warga sipil karena melakukan aksi protes nasional melawan militer.
Pasukan keamanan pekan lalu menggerebek markas besar partai NLD di Yangon, di mana mereka menyita perangkat komputer, memotong kabel server, dan membobol brankas partai.