Buntut Panjang Ancaman Wakil Jubir Gedung Putih ke Wartawan

Round Up

Buntut Panjang Ancaman Wakil Jubir Gedung Putih ke Wartawan

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 15 Feb 2021 22:00 WIB
FILE - In this Saturday, Sept. 19, 2020, file photo, an American flag flies at half-staff over the White House in Washington. A woman suspected of sending an envelope containing the poison ricin, which was addressed to White House, has been arrested at the New York-Canada border. (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Ilustrasi Gedung Putih (Foto: AP Photo/Patrick Semansky, File)
Washington DC -

Pertanyaan soal kehidupan pribadi Wakil juru bicara (jubir) Gedung Putih, TJ Ducklo, oleh seorang wartawan mengantarkannya pada nasib buruk. Ducklo kini harus undur diri dari jabatannya lantaran ketahuan memberikan ancaman kepada wartawan.

"Kami menerima pengunduran diri TJ Ducklo setelah berdiskusi dengannya malam ini," tutur Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dalam pernyataan terbaru seperti dilansir CNN, Senin (15/2/2021).

"Pembicaraan ini terjadi dengan dukungan dari Kepala Staf Gedung Putih," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ducklo yang menjabat sebagai wakil juru bicara atau deputi Sekretaris Pers Gedung Putih ini sebelumnya dinonaktifkan dari tugasnya selama seminggu tanpa gaji. Sanksi itu diumumkan oleh Psaki pada Jumat (12/2) lalu.

"TJ Ducklo telah meminta maaf kepada reporter tersebut, yang melakukan percakapan memanas soal kehidupan pribadinya," tutur Psaki dalam pernyataan via Twitter. "Dia yang pertama mengakui ini bukan standar perilaku yang ditetapkan Presiden," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

"Saya tahu ini buruk. Saya tahu saya tidak bisa menariknya kembali. Tapi saya juga tahu bahwa saya bisa belajar dari itu dan melakukan yang lebih baik," ucap Ducklo dalam pernyataan terbarunya via Twitter.

Menurut laporan majalah terkemuka Vanity Fair,Ducklo melontarkan ancaman via telepon kepada wartawan Politico, Tara Palmeri, setelah dia bertanya soal hubungan asmaranya yang berusia beberapa bulan dengan wartawan Axios, Alexi Mc Cammond. Axios diketahui merupakan rival Politico.

"Saya akan menghancurkan Anda," ucap Ducklo kepada Palmeri dalam panggilan telepon sesaat setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada 20 Januari lalu.

Menurut laporan Vanity Fair, Ducklo juga melontarkan 'komentar menghina dan bernada misoginis' kepada Palmeri dan menyebutnya 'cemburu'.

Seorang pejabat Gedung Putih menuturkan bahwa Biden diberitahu soal situasi terkait Ducklo pada Sabtu (13/2) sore waktu setempat. Menurut pejabat itu, Biden mendukung keputusan Ducklo untuk mengundurkan diri.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa beberapa pejabat Gedung Putih menilai sanksi penonaktifan selama sepekan terhadap Ducklo tidaklah cukup.

Menurut sumber Gedung Putih, pengunduran diri Ducklo merupakan hasil dari kesadaran pimpinan divisi pers dan komunikasi bahwa perlu ada percakapan dengan Ducklo soal apa yang terbaik untuk Biden, dan apakah kinerjanya selanjutnya bisa mewakili standar yang coba ditetapkan pemerintahan Biden.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads