Arahan Biden ke Satgas Pentagon soal China Usai Pembentukan

Round-Up

Arahan Biden ke Satgas Pentagon soal China Usai Pembentukan

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 12 Feb 2021 05:05 WIB
President Joe Biden speaks at the Pentagon, February 10, 2021, in Washington, DC. - Harris and Biden are visiting the Pentagon for the first time since taking office. (Photo by Alex Brandon / POOL / AFP)
Presiden AS Joe Biden (Foto: AFP/ALEX BRANDON)
Washington DC -

Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kerap diwarnai perbedaan dan saling kritik atas sejumlah isu. Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden melihat hal itu dan segera menentukan sikap ke depannya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (11/2/2021), dalam kunjungannya ke Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, Biden mengumumkan akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus Departemen Pertahanan soal China dan memerintahkan peninjauan segera pendekatan strategis militer terhadap tantangan dari Beijing.

Biden menyebut peninjauan itu sangat penting "sehingga kita dapat memetakan jalur yang kuat ke depan pada masalah-masalah terkait China yang akan membutuhkan upaya seluruh-pemerintah."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu memenuhi tantangan yang semakin besar yang ditimbulkan oleh China untuk menjaga perdamaian dan mempertahankan kepentingan kita di Indo-Pasifik dan secara global," tambahnya.

Dengan pemberian jangka waktu empat bulan, satgas baru diharapkan bisa menghasilkan penilaian dan rekomendasi tentang strategi militer AS terhadap China, baik dalam teknologi, struktur dan postur pasukan, aliansi dan hubungan pertahanan bilateral dengan Beijing.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan peninjauan Pentagon perlu didukung oleh partai politik dan Kongres, dan dari sekutu dan kemitraan lainnya.

"Begitulah cara kita menghadapi tantangan China dan memastikan rakyat Amerika memenangkan persaingan di masa depan," kata Biden.

Sebelumnya, Biden mengatakan akan mengantisipasi persaingan AS dengan China. Biden memperkirakan kedua negara akan saling bersaing ekstrem tapi bukan melakukan konflik.

"Saya sudah mengatakan selama ini, bahwa kita tidak perlu menghadapi konflik. Tapi akan ada persaingan ekstrem," kata Biden.

"Saya tidak akan melakukannya seperti Donald Trump. Kita akan fokus pada aturan internasional," imbuhnya.

China dianggap sebagai musuh strategis nomor satu Amerika Serikat, dan tantangan utama di seluruh dunia.

"Kita juga akan secara langsung menghadapi tantangan yang ditimbulkan pada nilai-nilai kemakmuran, keamanan dan demokrasi kita oleh pesaing paling serius kita, China," cetus Biden dalam pidato yang disampaikan saat kunjungan pertamanya ke Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (4/2).

Diketahui bahwa selama era Trump, hubungan China dan AS merosot ke level terendah sejak terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara tahun 1979 silam. Kedua negara berselisih soal berbagai isu mulai dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan, dan Xinjiang, serta Laut China Selatan.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads