Ledakan Bom Tewaskan 2 Orang di Afghanistan, Termasuk Kepala Polisi

Ledakan Bom Tewaskan 2 Orang di Afghanistan, Termasuk Kepala Polisi

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 15:38 WIB
Sebuah bom mobil meledak di Lashkar Gah, Provinsi Helmand Selatan, Afghanistan. Ledakan itu menewaskan seorang jurnalis. Diduga pengeboman itu sudah direncanakan.
Ilustrasi bom Afghanistan (Foto: Screenshoot AFP)
Kabul -

Afghanistan kembali diguncang teror bom di Kabul, ibu kota Afghanistan. Setidaknya dua orang tewas, termasuk seorang kepala polisi setempat pada Rabu pagi (10/2) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (10/2/2021) kekerasan yang terjadi di Kabul itu muncul mengikuti pola serangan yang kerap terjadi pada pagi hari. Serangan itu biasanya menargetkan warga Afghanistan terkemuka termasuk politisi, jurnalis, aktivis dan hakim.

Juru bicara polisi, Ferdaws Faramarz mengatakan kepada wartawan bahwa dua orang tewas dan beberapa orang lainnya cedera akibat ledakan bom di jantung kota Kabul itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian menyebut salah satu dari korban tewas adalah seorang kepala polisi distrik di ibu kota.

Beberapa menit sebelumnya, ledakan lain yang menargetkan kendaraan di distrik yang sama melukai empat orang. Ledakan ketiga menargetkan kendaraan polisi di distrik Paghman di pinggiran Kabul.

ADVERTISEMENT

Pihak berwenang tidak mengatakan apakah ledakan itu disebabkan oleh 'bom lengket' yang melekat pada kendaraan, atau ada alat peledak rakitan di pinggir jalan.

Tonton juga Video: 12 Orang Tewas Akibat Bom Mobil di Suriah

Ledakan ini terjadi sehari setelah sekelompok gerilyawan menembak mati empat pegawai pemerintah dalam penyergapan di Kabul.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Para pejabat Afghanistan dan Amerika Serikat menyalahkan Taliban atas gelombang kekerasan itu, tetapi kelompok tersebut membantah tuduhan itu.

Lonjakan kekerasan di Afghanistan terus terjadi sejak pembicaraan damai Taliban dan pemerintah dimulai September 2020 lalu. Namun, sejauh ini belum ada hasil yang dicapai antar kedua pihak. Negosiator pemerintah mendorong gencatan senjata permanen, tetapi kelompok Taliban sejauh ini menolak seruan untuk gencatan senjata.

Meningkatnya kekerasan telah membuat pemerintahan Presiden AS Joe Biden meluncurkan peninjauan kembali kesepakatan yang ditandatangani antara Washington dan Taliban tahun lalu, di mana AS akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan dalam beberapa bulan ke depan.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads