Seorang hakim di Afghanistan ditembak mati dalam sebuah penyergapan di timur kota Jalalabad, Rabu (3/2) waktu setempat. Penembakan itu menjadi serangan ketiga dalam sebulan terakhir terhadap pejabat pengadilan setempat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (3/2/2021), juru bicara polisi provinsi Nangarhar, FaridKhan, menuturkan bahwa hakim bernama Hafizullah itu diserang saat dia berangkat bekerja dengan becak motor.
Gulzada Sangar, seorang dokter di rumah sakit umum Jalalabad, mengatakan Hafizullah menderita banyak luka tembak di tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan Hafizullah itu terjadi setelah anggota kelompok militan setempat menembak mati dua hakim wanita yang bekerja di Mahkamah Agung di Kabul pada 17 Januari lalu.
Beberapa warga Afghanistan - termasuk hakim, ulama, jurnalis, aktivis, dan dokter - telah dibunuh dalam serangan serupa dalam beberapa waktu terakhir.
Kebanyakan kasus pembunuhan dengan meledakkan bom yang dipasang di kenderaan atau penembakan saat berkendara banyak dipilih menjadi taktik oleh para pemberontak setempat, terutama saat pagi hari di kota-kota besar.
Pada Rabu (3/2) waktu setempat, seorang polisi tewas dan tiga lainnya terluka di Kabul akibat ledakan bom yang dipasang di kendaraan mereka.
Empat ledakan bom serupa mengguncang ibu kota Afghanistan pada Selasa (2/2), termasuk satu yang menewaskan seorang ulama terkemuka.
ISIS telah mengklaim dirinya terlibat dalam pembunuhan ulama bernama Mohammad Atif itu, menurut kelompok pemantau SITE.
Diketahui juga bahwa ISIS mengklaim beberapa target pembunuhan di ibukota Afghanistan, tetapi pejabat pemerintah menyalahkan Taliban atas pembunuhan tersebut.
Secara terpisah, empat personel keamanan tewas semalam oleh bom mobil di pangkalan militer di provinsi selatan Uruzgan yang bergolak, kata gubernur Mohammad Omar Shirzad kepada wartawan.
Kekerasan dan pembunuhan mematikan telah melonjak di seluruh Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir meskipun ada pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah.