Trump Tak Senang dengan Argumen Pengacaranya di Sidang Pemakzulan

Trump Tak Senang dengan Argumen Pengacaranya di Sidang Pemakzulan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 12:42 WIB
President Donald Trump listens during an event on Operation Warp Speed in the Rose Garden of the White House, Friday, Nov. 13, 2020, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Donald Trump (dok. AP/Evan Vucci)
Washington DC -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan tidak senang dengan argumen pembuka yang disampaikan salah satu pengacaranya dalam sidang pemakzulan di Senat AS. Argumen salah satu pengacara Trump dinilai terlalu berbelit-belit dan tidak kuat.

Seperti dilansir CNN, Rabu (10/2/2021), dua sumber yang mengetahui reaksi Trump itu menuturkan bahwa sang mantan Presiden tidak senang dengan argumen pembuka yang disampaikan Bruce Castor pada hari pertama sidang pemakzulan di ruang sidang Senat pada Selasa (9/2) waktu setempat.

Castor mewakili Trump bersama David Schoen dalam sidang pemakzulan kedua untuk Trump ini. Menurut kedua sumber itu, Castor dianggap menyampaikan argumen yang berbelit-belit, bahkan sempat memuji argumen manajer pemakzulan dari tim Demokrat DPR AS yang disebutnya 'sangat baik'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua sumber itu menyebut Trump hampir berteriak saat Castor berjuang untuk memahami inti argumen dari tim Trump, yang seharusnya fokus pada persoalan konstitusionalitas mengadili seorang mantan presiden yang tidak lagi aktif menjabat.

Argumen yang disampaikan Castor terkesan tidak fokus, dengan dia sempat memuji Senat secara panjang, termasuk memuji para Senator dari negara bagian asalnya, Pennsylvania, sambil berargumen bahwa Senat tidak seharusnya menggelar sidang pemakzulan untuk mantan presiden.

ADVERTISEMENT

Castor memperingatkan bahwa sidang pemakzulan kedua dalam 13 bulan terakhir akan 'membuka sekat' untuk pemakzulan di masa mendatang. Dia bahkan melontarkan gagasan retorik bahwa Eric Holder, mantan Jaksa Agung era Presiden Barack Obama, berarti juga bisa dimakzulkan.

Senat AS dalam voting usai argumen pembuka menetapkan sidang pemakzulan Trump adalah konstitusional -- hasil voting menunjukkan 56 Senator menyatakan 'Iya' dan 44 Senator menyatakan 'Tidak'.

Salah satu penasihat Trump memberikan penilaian jujur soal argumen pembukaan yang berantakan itu, dengan bertanya: "Apa yang sedang terjadi?"

Sang penasihat itu menyatakan bahwa Trump bisa dalam bahaya serius jika dia didakwa di pengadilan pidana, mengingat ketidakmampuannya untuk mengumpulkan tim penasihat hukum yang kuat dan berpengaruh untuk sidang pemakzulan.

"Trump dalam situasi sulit jika ada yang mendakwanya. Tidak ada yang mau bekerja dengannya," sebut penasihat yang enggan menyebut namanya itu.

Kembali ke sidang pemakzulan, menurut dua sumber lainnya, Schoen seharusnya tampil pertama sebelum Castor untuk menyampaikan argumen pembuka. Namun posisi itu diubah pada menit-menit akhir.

Saat mengumumkan perubahan itu, Castor menyatakan: "Kami mengubah apa yang akan kami lakukan karena kami pikir presentasi manajer DPR dilakukan dengan baik."

Setelah Castor menyelesaikan argumennya, Schoen yang berbicara selanjutnya langsung mengubah nada pertahanan tim Trump secara drastis. Schoen menuduh Partai Demokrat memanfaatkan pemakzulan sebagai 'blood sport' untuk menghalangi Trump kembali mencalonkan diri dan menuduh Demokrat berupaya mencabut hak pemilih pro-Trump.

Meskipun Trump dilaporkan tidak senang dengan kinerja awal tim pengacaranya, para stafnya tetap yakin bahwa Trump akan dibebaskan dan itu tidak akan mengubah hasil sidang nantinya.

Dua sumber terpisah yang dekat dengan Trump menuturkan bahwa Trump akan tetap low-profile dan menjauhi sorotan hingga sidang berakhir, namun tetap berbicara dengan ajudan-ajudannya soal cara muncul kembali ke publik dan membantu Partai Republik saat pemilu sela mendatang.

Secara terpisah, seorang penasihat senior Trump bersikeras menyatakan bahwa Castor sebenarnya berupaya menurunkan suasana emosional yang meliputi Senat sebelum Schoen menyampaikan argumennya yang tajam.

"Ini soal menurunkan suhu setelah pembukaan yang emosional dari Demokrat, sebelum berusaha keras menunjukkan sifat inkonstitusional dari pemakzulan yang sarat witch-hunt ini," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads