Rentetan Peristiwa Sebelum Kudeta Gagal di Haiti

Rentetan Peristiwa Sebelum Kudeta Gagal di Haiti

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 19:43 WIB
President of Haiti Jovenel Moise offers bouquet of flowers at the mass graveyard during the commemorative ceremonies of Haitis 10th earthquake anniversary on the outskirts of Port-au-Prince, on January 12, 2020. - Haitians on Sunday paid somber tribute to the thousands who died in the devastating earthquake of January 12, 2010, as grief mixed with bitterness over failed reconstruction efforts and continuing political instability.Thousands of Haitians flowed into churches for masses celebrated in the memory of the dead. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP)
Jovenel Moise (dok. AFP/CHANDAN KHANNA)
Port-au-Prince -

Klaim adanya upaya kudeta disampaikan Presiden Haiti, Jovenel Moise, saat masa jabatannya menjadi perselisihan sengit. Bahkan para demonstran sampai turun ke jalanan untuk memprotes Moise yang enggan mengakhiri masa jabatannya.

Seperti dilansir BBC dan Anadolu Agency, Senin (8/2/2021), para demonstran turun ke jalanan ibu kota Port-au-Prince dan beberapa kota lainnya pada Minggu (7/2) waktu setempat, untuk menuntut Moise mundur. Aksi protes diwarnai bentrokan dengan polisi, yang menembakkan gas air mata ke arah para demonstran.

"Kami tidak bisa menerima bahwa Jovenel Moise melanggar konstitusi negara," tegas salah satu demonstran, Etienne Jean Daneil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menuntut agar konstitusi dihormati," imbuhnya.

Perselisihan soal akhir masa jabatan Moise ini berawal dari dua interpretasi berbeda soal Konstitusi Haiti dan lamanya masa jabatan presiden. Para pemimpin oposisi menyerukan Moise untuk mengundurkan diri karena masa jabatannya berakhir pada 7 Februari 2021.

ADVERTISEMENT

Namun Moise bersikeras bahwa masa jabatannya baru berakhir pada Februari 2022 mendatang.

"Pemerintahan saya menerima mandat konstitusional dari rakyat Haiti selama 60 bulan. Kita telah menjalani 48 (bulan) di antaranya. Masa 12 bulan selanjutnya akan dikhususkan untuk mereformasi sektor energi, melakukan referendum, dan menyelenggarakan pemilu," sebut Moise dalam pernyataan via Twitter.

Moise diketahui memenangkan pemilu putaran kedua tahun 2016, namun tidak bisa dilantik hingga tahun 2017 karena krisis pemilu. Masa jabatan presiden di Haiti diketahui mencapai lima tahun.

Saksikan video 'Bentrok Polisi Vs Demonstran di Unjuk Rasa Tuntut Mundur Presiden Haiti':

[Gambas:Video 20detik]



Setelah pemerintahannya gagal menyetujui undang-undang pemilu tahun lalu yang dibutuhkan untuk menggelar pemilu parlemen, Moise pun menyatakan dirinya merasa berhak untuk menjabat setahun lagi dan memerintah melalui dekrit selama lebih dari setahun ini.

Pada Minggu (7/2) waktu setempat, pemerintahan Haiti mengumumkan ada rencana pembunuhan Moise dan upaya menggulingkan pemerintahannya. Menteri Kehakiman Haiti, Rockefeller Vincent, menyebutnya sebagai 'upaya kudeta' yang telah digagalkan.

Sebanyak 23 orang, termasuk seorang hakim agung dan pejabat kepolisian, ditangkap oleh otoritas Haiti.

Namun para tokoh oposisi politik setempat menolak klaim yang menyebut upaya kudeta terjadi. Ditegaskan oposisi bahwa Moise tidak bisa mengklaim dirinya mengalami upaya kudeta karena masa kepresidenannya telah berakhir.

Dalam unjuk rasa di Haiti, demonstran menuduh pemerintah 'menculik' orang-orang yang dituduh melakukan upaya kudeta. "Saya menuntut pembebasan orang-orang ini segera," tuntut salah satu demonstran bernama Jean Reynold.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads