Kapal Penjaga Pantai China Menyusup, Jepang Layangkan Protes

Kapal Penjaga Pantai China Menyusup, Jepang Layangkan Protes

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 15:57 WIB
Pulau Senkaku Jepang
Ilustrasi (dok. CNN)
Tokyo -

Otoritas Jepang melayangkan protes kepada China terkait penyusupan ke perairan wilayah Jepang, dekat pulau sengketa kedua negara. Penyusupan itu dilakukan oleh sejumlah kapal penjaga pantai China sebanyak dua kali pada akhir pekan lalu.

Seperti dilansir AFP, Senin (8/2/2021), Jepang dan China diketahui memiliki sengketa atas kepemilikan gugusan pulau kecil tak berpenghuni di perairan Laut China Timur. Gugusan pulau itu disebut Senkaku oleh Jepang dan disebut Diaoyu oleh China.

Pulau berbatu itu dikuasai oleh Tokyo, yang secara rutin memprotes pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal China. Pertikaian terbaru ini terjadi setelah China menerapkan undang-undang (UU) yang memperkuat wewenang penindakan terhadap pelanggaran wilayah maritimnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah UU itu, penjaga pantai China memiliki wewenang untuk menggunakan senjata terhadap kapal-kapal asing yang dianggap melanggar perairannya secara ilegal.

Juru bicara pemerintah Jepang, Katsubonu Kato, mengungkapkan bahwa Tokyo telah melayangkan protes setelah dua kapal penjaga pantai China memasuki perairan di lepas pantai Senkaku pada Sabtu (6/2) dan Minggu (7/2) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Kami menyampaikan protes keras melalui jalur diplomatik baik di Tokyo maupun Beijing, dengan keras menuntut agar mereka segera menghentikan tindakan mereka untuk berupaya mendekati kapal-kapal penangkap ikan Jepang, dan agar mereka segera meninggalkan wilayah perairan itu," tegas Kato dalam pernyataannya.

Disebutkan Kato bahwa kapal-kapal penjaga pantai Jepang 'berulang kali meminta mereka (kapal-kapal China-red) untuk pergi, sambil memastikan keamanan kapal-kapal penangkap ikan'.

Saksikan juga 'Diamankan Bakamla, 2 Tanker Berbendera Iran-Panama Dibawa ke Batam':

[Gambas:Video 20detik]



Kato menegaskan bahwa 'Jepang tidak pernah bisa mentolerir' tindakan semacam itu.

Kapal-kapal penjaga pantai China secara rutin dikirim ke sekitar pulau-pulau sengketa, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang ingin menjadikan China sebagai kekuatan maritim. Tahun lalu, kapal-kapal China dikonfirmasi masuk ke zona yang berdekatan dengan pulau-pulau kecil itu selama total 333 hari -- tertinggi sepanjang masa.

Selain bersengketa dengan Jepang, China juga mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan meskipun ada klaim parsial dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. Otoritas China mengabaikan putusan mahkamah internasional tahun 2016 yang menyatakan bahwa klaim atas Laut China Selatan tak berdasar.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads