Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, menyampaikan dukungan untuk India setelah insiden longsornya gletser memicu banjir bandang di Uttarakhand yang dijuluki media lokal sebagai 'tsunami Himalaya'. Sejauh ini, korban tewas bertambah menjadi 14 orang.
Seperti dilansir NDTV, Senin (8/2/2021), PM Morrison dalam pernyataan via Twitter menegaskan Australia mendukung India yang disebut sebagai 'salah satu sahabat terdekat' pada masa-masa sulit ini.
"Kabar yang menyedihkan untuk India dan Perdana Menteri Narendra Modi menyusul banjir bandang di Uttarakhand. Australia berdiri bersama salah satu sahabat terdekatnya pada masa-masa yang sangat sulit ini," demikian pernyataan PM Morrison.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PM Inggris, Boris Johnson, dalam pernyataan via Twitter juga menyampaikan simpati atas insiden itu. PM Johnson menyatakan Inggris siap membantu India jika memang dibutuhkan.
"Pikiran saya bersama rakyat India dan petugas penyelamat di Uttarakhand, saat mereka merespons banjir menghancurkan dari runtuhnya gletser. Inggris berdiri dalam solidaritas dengan India dan siap menawarkan dukungan apapun yang dibutuhkan," demikian pernyataan PM Johnson.
Secara terpisah, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Duta Besar Jepang untuk India, Satoshi Suzuki, menyampaikan belasungkawa untuk para korban insiden tersebut.
Kepala Kepolisian Uttarakhand, Ashok Kumar, menyebut sebuah bongkahan besar dari kawasan Himalaya longsor ke dua sungai setempat, Alaknanda dan Dhauliganga, hingga memicu arus deras dan banjir bandang ke area sekitarnya. Insiden itu merusak dua pembangkit listrik dan rumah-rumah warga di tepi sungai.
Media lokal menyebut bencana ini sebagai 'tsunami Himalaya' akibat arus deras yang terjadi di area pegunungan setelah bongkahan gletser longsor ke sungai. Dengan membawa lumpur dan bebatuan, arus deras itu menghantam dan merusak apapun yang ada di jalur sungai, termasuk rumah, gedung, jalan dan jembatan.
Otoritas setempat, seperti dilansir NDTV, melaporkan korban tewas bertambah menjadi 14 orang. NDTV menyebut sekitar 170 orang lainnya masih hilang -- berbeda dengan laporan Kepala Menteri Uttarakhand, Trivendra Singh Rawat yang sebelumnya menyebut 125 orang masih hilang.
Laporan NDTV menyebut 148 pegawai pembangkit listrik NTPC dan 22 pegawai pembangkit listrik Rishiganga masih hilang hingga kini. NDTV juga menyebut 30 orang lainnya terjebak di terowongan sepanjang 2,5 kilometer yang menjadi proyek pembangkit listrik setempat dan upaya penyelamatan masih berlangsung.
Rawat dalam pernyataannya juga mengumumkan bahwa kompensasi sebesar 4 lakh Rupee (Rp 76,9 juta) akan diberikan kepada keluarga korban tewas dalam insiden itu.