Pemerintah Amerika Serikat secara resmi akan segera mencabut penetapan kelompok pemberontak Houthi di Yaman sebagai teroris. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken pada Jumat (5/2) waktu setempat telah menyampaikan kepada Kongres mengenai langkah pencabutan tersebut.
Penetapan Houthi sebagai teroris oleh pemerintahan mantan presiden Donald Trump ini, telah dikecam oleh PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan karena membahayakan bantuan penting bagi warga sipil Yaman.
"Kami telah secara resmi memberitahu Kongres tentang niat Menteri untuk mencabut penetapan ini," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah itu, yang akan segera berlaku, dilakukan sehari setelah Presiden Joe Biden mengumumkan diakhirinya dukungan AS untuk operasi militer yang dipimpin Arab Saudi melawan Houthi di Yaman, di mana lebih dari 80 persen penduduknya bertahan hidup dengan bantuan kemanusiaan.
"Keputusan ini tidak ada hubungannya dengan pandangan kami tentang Houthi dan perilaku tercela mereka, termasuk serangan terhadap warga sipil dan penculikan warga Amerika," kata juru bicara Deplu AS itu.
"Kami berkomitmen untuk membantu Arab Saudi mempertahankan wilayahnya dari serangan serupa lebih lanjut. Tindakan kami sepenuhnya disebabkan oleh konsekuensi kemanusiaan dari penetapan menit-menit terakhir ini dari pemerintahan sebelumnya, yang oleh PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan disebut akan mempercepat krisis kemanusiaan terburuk di dunia," imbuhnya.
Kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain berurusan dengan Houthi, yang merupakan pemerintah de facto di sebagian besar wilayah Yaman termasuk Sanaa, ibu kota Yaman, dan bahwa penetapan Houthi sebagai teroris akan menempatkan mereka pada risiko tuntutan hukum di Amerika Serikat.
Pendahulu Blinken, Mike Pompeo, mengumumkan penetapan teroris itu hanya beberapa hari sebelum mengakhiri jabatannya bulan lalu. Pompeo menyebut soal hubungan Houthi dengan Iran, musuh bebuyutan Trump, dan serangan mematikan di bandara di kota kedua Yaman, Aden pada 30 Desember sebagai alasan di balik penetapan itu.
Simak Video: Aksi Teroris Tewaskan 26 Orang di Bandara Aden, PM Yaman Bereaksi