Dakwaan Walkie-Talkie Ilegal Aung San Suu Kyi Bikin AS Kesal

Round Up

Dakwaan Walkie-Talkie Ilegal Aung San Suu Kyi Bikin AS Kesal

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 04:30 WIB
Buddhist religious and military flags are waved by supporters including Buddhist monks onboard a vehicle Monday, Feb. 1, 2021, in Yangon, Myanmar. Myanmars military has announced it will hold a new election at the end of a one-year state of emergency it declared Monday when it seized control of the country and reportedly detained leader Aung San Suu Kyi.
Aung San Suu Kyi (Foto: AP Photo)
Washington DC -

Kecaman Amerika Serikat kepada Myanmar terus digaungkan menyusul penangkapan Aung San Suu Kyi dalam kudeta militer. Terlebih setelah polisi Myanmar mendakwa Suu Kyi atas impor walkie-talkie ilegal.

Otoritas AS pun kembali menyerukan agar militer Myanmar segera membebaskan Suu Kyi.

Seperti dilansir AFP, Kamis (4/2/2021), otoritas AS dalam pernyataan terbaru menyatakan pihaknya 'terganggu' dengan dakwaan yang baru saja dijeratkan terhadap Suu Kyi, setelah ia dan beberapa pemimpin terpilih ditahan saat militer mengambil alih kekuasaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Departemen Luar Negeri AS juga kembali menyerukan agar semua tokoh politik, termasuk Suu Kyi, yang ditahan saat kudeta untuk segera dibebaskan.

"Kami menyerukan kepada militer untuk segera membebaskan mereka semua," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (3/2) waktu setempat, Kepolisian Myanmar menjeratkan dakwaan melanggar undang-undang ekspor/impor terhadap Suu Kyi. Secara spesifik, Suu Kyi didakwa mengimpor perlengkapan komunikasi secara ilegal.

Dokumen Kepolisian Myanmar yang bocor menyebutkan bahwa beberapa radio walkie-talkie ditemukan dalam penggeledahan di kediaman Suu Kyi di Naypyitaw. Menurut dokumen tersebut, alat komunikasi radio itu diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin.

Terkait dakwaan itu, pengadilan setempat telah memerintahkan penahanan Suu Kyi selama 14 hari, yakni mulai 1 Februari hingga 15 Februari mendatang, karena penyelidikan masih berlangsung.

Sebuah dokumen terpisah menunjukkan polisi juga mengajukan tuntutan terhadap Presiden Win Myint atas pelanggaran di bawah Undang-Undang Manajemen Bencana. Laporan mengatakan Myint diduga telah melanggar aturan COVID-19 selama pelaksanaan rapat umum.

Seperti diberitakan Deutsche Welle (DW), partai yang menaungi Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Rabu (03/02) melaporkan kantornya di beberapa wilayah negara itu telah digerebek. Dokumen, komputer, dan laptop disita. Penggerebekan dimulai pada hari Selasa (02/02), kata partai itu dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Mereka mendesak pihak berwenang untuk menghentikan tindakan yang diyakini melanggar hukum tersebut.

Pemimpin Myanmar yang baru mendeklarasikan diri, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan, pemerintah militer yang dilantik setelah kudeta berencana untuk melakukan penyelidikan atas dugaan kecurangan dalam pemilihan tahun lalu.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads