71 Rumah Rusak Parah Akibat Kebakaran Hutan Australia Saat Lockdown

71 Rumah Rusak Parah Akibat Kebakaran Hutan Australia Saat Lockdown

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 15:15 WIB
Kebakaran hutan di Australia, Januari 2020
Ilustrasi (Foto: Getty Images/S. Mooy)
Perth -

Sekitar 71 rumah telah hancur akibat kebakaran hutan yang tak terkendali di dekat Perth, Australia pada Rabu (3/1). Penduduk diminta untuk mengabaikan aturan lockdown virus Corona (COVID-19) dan segera meninggalkan rumah masing-masing.

Dilansir dari AFP, Rabu (3/2/2021), api telah merambat ke tanah di Perbukitan Perth dan bergerak menuju daerah yang lebih padat penduduknya.

Enam petugas pemadam kebakaran mengalami luka ringan - termasuk satu menderita luka bakar - namun sejauh ini tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepada orang-orang yang kehilangan rumah mereka, itu sangat mengejutkan. Pikiran kami tertuju kepada mereka," kata Komisaris Dinas Pemadam Kebakaran Australia Barat, Darren Klemm.

Beberapa peringatan darurat dikeluarkan, dimana kondisi diperkirakan akan makin memburuk pada Rabu malam (3/2) saat angin kencang bisa saja semakin memperluas kebakaran hutan itu.

ADVERTISEMENT

Kebakaran terjadi saat masyarakat Perth berada di bawah aturan lockdown COVID-19. Ada sekitar dua juta orang di dalam dan sekitar wilayah Perth yang diimbau tetap tinggal di rumah sejak lockdown diberlakukan pada Minggu (31/1) waktu setempat.

"Ini adalah situasi yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Premier Australia Barat, Mark McGowan.

"Lockdown total dan kebakaran hutan. Ini menakutkan dan akan menguji kita semua."

Tidak ada kasus virus baru yang terdeteksi sejak lockdown dimulai, tetapi jumlah rumah yang terbakar diperkirakan akan semakin bertambah.

Saat titik api semakin mendekati daerah yang lebih padat penduduknya, Klemm meminta penduduk setempat untuk segera menjauh.

"Kami tidak ingin penduduk ragu apakah mereka harus mengungsi atau tidak ketika kami meminta mereka untuk mengungsi," katanya.

"Jadi evakuasi mengesampingkan setiap kewajiban karantina yang harus dijalani orang-orang," tegasnya.

Ratusan orang telah meninggalkan daerah itu sejak kebakaran hutan terjadi pada hari Senin (1/2). Mereka tidur di pusat-pusat evakuasi semalaman.

Asap kebakaran hutan menyelimuti kota Perth, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah barat dari pusat kebakaran. Dilaporkan bahwa sejauh ini api telah menghanguskan area seluas nyaris 10.000 hektare.

Suhu udara diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 35 derajat Celsius (95 derajat Fahrenheit) pada hari Rabu (3/2) waktu setempat.

Lebih dari 200 petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kebakaran hutan, dengan dibantu pesawat pemadam yang menyiramkan air dari udara.

Dilaporkan bahwa lebih dari 3,5 juta hektare lahan terbakar di seluruh Australia Barat selama kebakaran hutan akibat perubahan iklim tahun 2019-2020.

Para ilmuwan mengatakan tata letak Perbukitan Perth membuatnya sangat rentan terhadap kebakaran, terlebih akibat perubahan iklim, dengan kebakaran besar melanda rumah-rumah di daerah tersebut empat kali sejak tahun 2009.

Halaman 2 dari 2
(izt/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads