Kepolisian Turki menangkap lebih dari 170 orang terkait aksi protes unjuk rasa mahasiswa terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Aksi protes ini telah berlangsung selama 1 bulan.
Dilansir dari AFP, aksi demonstrasi mahasiswa beberapa kali terjadi di Turki. Hal ini sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap kebijakan Erdogan yang menunjuk seorang loyalis partai sebagai kepala Universitas Bogazici pada awal tahun 2021.
Dalam unjuk rasa tersebut, polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa. Selain itu, petugas keamanan juga melontarkan peluru karet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa demonstran tumbang disergap polisi Turki. Hal ini disaksikan langsung oleh wartawan AFP.
Wartawan AFP melihat polisi berpakaian preman menyeret puluhan mahasiswa Turki ketika tengah berunjuk rasa.
Sekitar 104 orang ditangkap di Istanbul dan 69 lainnya di ibu kota, Ankara. Pemerintah Turki juga telah melarang unjuk rasa dengan alasan virus Corona.
Sebelumnya, 2 mahasiswa ditangkap di Turki usai memuat poster yang menggambarkan Kakbah bersanding dengan bendera LGBT. Poster itu dipajang di Universitas Bogazici, Turki, yang menjadi titik pusat protes.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu telah ditahan karena dituduh tidak menghormati kakbah. Para pejabat tinggi pemerintah dari partai konservatif Turki berbasis Islam mengutuk poster tersebut.
Baca juga: Pendukung Militer Rayakan Kudeta di Myanmar |
Kakbah di Mekah adalah situs tersuci dalam Islam dimana orang-orang di seluruh dunia berdoa dan beribadah disana.
Poster itu menempatkan makhluk setengah wanita dan setengah ular -yang ditemukan dalam cerita rakyat Timur Tengah- berada di Kakbah bersamaan dengan bendera LGBT. Di bawahnya tertulis bahwa karya seni itu merupakan kritik terhadap peran gender tradisional.
Lihat juga Video "Unjuk Rasa Tolak Lockdown di Lebanon Ricuh, Satu Pedemo Tewas!":