Kepolisian Prancis menahan seorang pria setelah adanya temuan potongan kepala di dalam kotak. Kotak berisi potongan kepala yang dipenggal itu dilemparkan keluar dari sebuah jendela di pusat kota pelabuhan Toulon.
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/2/2021), kepolisian setempat menyatakan tidak ada indikasi motif teror dalam insiden ini. Prancis saat ini masih diliputi kecemasan setelah kasus pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty oleh seorang ekstremis pada Oktober tahun lalu.
Juru bicara kepolisian setempat menuturkan bahwa ada pejalan kaki yang melaporkan temuan kotak berisi potongan kepala pada Senin (1/2) sore waktu setempat. Kotak itu dilaporkan dilemparkan dari sebuah jendela di salah satu gedung yang ada di pusat kota Toulon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat setelah polisi tiba di lokasi, seorang pria muncul di jendela apartemennya dengan tangannya berlumuran darah. Pria itu ditangkap setelah polisi mendobrak masuk ke dalam apartemennya. Disebutkan bahwa pria itu tidak bersenjata saat ditangkap.
Menurut sumber kepolisian setempat, potongan kepala yang ada di dalam kotak itu diduga milik salah satu dari dua gelandangan yang menginap di apartemen pria itu. Polisi mendapat laporan soal perkelahian di gedung apartemen itu pada Minggu (31/1) malam hingga Senin (1/2) waktu setempat.
Selain korban dan pria yang ditangkap, tidak ada orang lain di dalam apartemen saat polisi melakukan penangkapan. Motif di balik insiden ini belum diketahui pasti.
Wali Kota Toulon, Hubert Falco, dalam pernyataannya mengecam aksi pria itu sebagai 'tindakan yang tidak bisa diungkapkan dalam kata-kata'.
(nvc/ita)