Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan sidang darurat untuk membahas situasi di Myanmar pada Selasa (2/2) waktu setempat, menyusul kudeta yang dilancarkan oleh militer.
Dilansir AFP, Selasa (2/2/2021) pertemuan akan diadakan melalui konferensi video secara tertutup dan telah disetujui oleh anggota dewan PBB.
Utusan khusus PBB untuk Myanmar, diplomat Swiss Christine Schraner Burgener, diharapkan memberi pengarahan kepada dewan tentang perkembangan terakhir pada pertemuan itu.
Militer Myanmar telah merebut kekuasaan dalam kudeta yang dilancarkan pada Senin (1/2) kemarin, menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan politisi lainnya sehingga memicu protes internasional.
Inggris, yang memegang kursi kepresidenan bergilir Dewan Keamanan PBB untuk bulan Februari, telah lama merencanakan untuk mengadakan pertemuan tentang Myanmar minggu ini, tetapi memajukan waktunya mengingat keadaan.
Utusan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, mengatakan kepada wartawan bahwa dia berharap untuk mengadakan pembicaraan tentang Myanmar dan mempertimbangkan berbagai langkah. Pembicaraan ini diharapkan akan memberi gagasan untuk menghormati keinginan rakyat dalam pemilu dan membebaskan para pemimpin masyarakat sipil.
"Kami ingin mempertimbangkan langkah-langkah yang akan menggerakkan kami menuju tujuan itu," kata Woodward, sambil mencatat tidak ada langkah-langkah spesifik yang dipikirkan saat ini.