Giliran Kosovo Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Giliran Kosovo Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 10:54 WIB
Tel Aviv -

Israel dan Kosovo sepakat menjalin hubungan diplomatik pada awal pekan ini. Kosovo yang mayoritas penduduknya Muslim ini juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan membuka Kedutaan Besar di sana.

Seperti dilansir AFP, Selasa (2/2/2021), Israel sejak Agustus tahun 2020 lalu telah menjalin hubungan diplomatik dengan empat negara Arab, di bawah serangkaian kesepakatan yang dimediasi oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, atau yang secara kolektif disebut sebagai 'Perjanjian Abraham' atau 'Abraham Accords'.

Namun negara-negara Arab yang menyepakati perjanjian itu -- Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan -- menyatakan bahwa misi diplomatik mereka akan berdiri di Tel Aviv. Hal ini sejalan dengan konsensus global yang menentang pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel hingga konflik dengan Palestina terselesaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai imbalan untuk mendirikan misi diplomatik di Yerusalem, Kosovo mendapatkan pengakuan dari Israel. Diketahui bahwa Kosovo yang berstatus sebagai 'negara yang diakui sebagian' telah berjuang untuk melegitimasi deklarasi kemerdekaan tahun 2008 dari bekas musuh perangnya, Serbia.

Penandatanganan kesepakatan antara Kosovo dan Israel ini dilakukan secara terpisah di Yerusalem dan Pristina pada Senin (1/2) waktu setempat, akibat pembatasan pandemi virus Corona (COVID-19).

ADVERTISEMENT

Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, menyatakan bahwa seremoni penandatanganan itu menandai 'pertama kalinya dalam sejarah bahwa hubungan diplomatik dibangun melalui Zoom'.

Dia menambahkan bahwa Israel menyetujui 'permintaan resmi untuk membuka Kedutaan di Yerusalem' yang diajukan Kosovo.

Menteri Luar Negeri Kosovo, Meliza Haradinaj-Stublla, mengucapkan terima kasih kepada Israel karena telah menjadi negara ke-117 yang mengakui kemerdekaan Kosovo. Diketahui bahwa China, Rusia dan lima negara Uni Eropa belum memberi pengakuan untuk Kosovo.

"Kosovo telah menunggu lama sekali untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel," ucap Haradinaj-Stublla. "Kita menandai babak baru dalam ikatan sejarah antara kedua negara yang menyaksikan jalan panjang dan menantang untuk eksis sebagai bangsa dan menjadi negara," imbuhnya.

Dalam pernyataannya, Haradinaj-Stublla juga berterima kasih pada Trump.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads