Rumah PM Belgia Dicoret Simbol Nazi, Penyelidikan Dilakukan

Rumah PM Belgia Dicoret Simbol Nazi, Penyelidikan Dilakukan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 02:08 WIB
Belgian Prime Minister Alexander De Croo looks on during a press conference after a meeting of the consultative committee with ministers of the Federal government, the regional governments and the community governments, in Brussels on January 22, 2021. - This meeting with the different governments is called when matters involving multiple levels are discussed. The committee is meeting to discuss the measures taken to control the average number of additional Covid-19 infections in Belgium. (Photo by Olivier HOSLET / Belga / AFP) / Belgium OUT
Alexander De Croo (Foto: AFP/OLIVIER HOSLET)
Belgia -

Rumah Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo dicoret dengan sejumlah simbol partai Nazi, swastika. Pihak berwenang melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu.

Dilansir AFP, Selasa (2/2/2021), PM De Croo menyesalkan apa yang disebutnya sebagai "upaya untuk mengintimidasi keluarga dan anak-anaknya," menurut pernyataan yang dikeluarkan kantornya.

Tempat tinggal PM Belgia itu terletak di kota Brakel Flanders, sekitar 50 kilometer barat Brussel, di perbatasan dengan wilayah Wallon yang menggunakan bahasa Prancis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan media, para demonstran berkumpul di kota itu pada hari Sabtu atas seruan gerakan sayap kanan Flemish 'Ons Land' (negara kita), tetapi polisi mencegah mereka untuk mendekati rumah PM Belgia itu .

Penyelidik pada hari Senin waktu setempat belum menemukan hubungan antara demonstrasi dan simbol Nazi yang tertinggal di fasad putih rumah PM Belgia De Croo pada Minggu malam atau Senin pagi.

ADVERTISEMENT

"Penyelidikan sedang dilakukan atas kasus ini," kata juru bicara kantor kejaksaan umum Flanders Timur kepada AFP.

Sebanyak 7 swastika dihapus dengan cat hijau muda di fasad dan kotak pos rumah keluarga PM De Croo. Hal itu dilaporkan oleh surat kabar Het Laatste Nieuws serta menunjukkan gambar di situsnya.

Vandalisme itu terjadi ketika pemerintah Belgia menghadapi serangan kritik, termasuk dari N-VA (Flemish Nationalists), partai oposisi terkemuka, tentang pembatasan anti-COVID yang diduga tidak demokratis.

Koalisi tujuh partai yang dipimpin oleh De Croo secara khusus dikritik karena melangkahi parlemen untuk melarang perjalanan yang tidak penting masuk keluar negara itu hingga 1 Maret.

Pada hari Minggu di Brussel, polisi mengamankan 500 orang untuk sementara demi mencegah beberapa aksi unjuk rasa menentang pembatasan akibat krisis kesehatan.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads