Militer Myanmar menetapkan keadaan darurat dan mengumumkan pihaknya mengambil alih kekuasaan atas pemerintah Myanmar selama 1 tahun. Pengumuman disampaikan setelah pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, ditahan oleh militer.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (1/2/2021), pengumuman itu disampaikan melalui sebuah video yang ditayangkan oleh saluran televisi yang dimiliki militer Myanmar, Myawaddy TV, pada Senin (1/2) waktu setempat.
Disebutkan dalam siaran Myawaddy TV bahwa kekuasaan diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Presiden Myanmar, Myint Swe, yang mantan jenderal militer dinyatakan akan menggantikan Presiden Win Myint, sekutu Suu Kyi, yang telah digulingkan.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (1/2/2021):
- DPR Filipina Setujui 1 Februari Jadi Hari Hijab Nasional
Dewan Perwakilan Rakyat Filipina telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) yang menyatakan setiap tanggal 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional. Penetapan ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih memahami praktik muslim serta toleransi terhadap agama lain di seluruh negeri.
Dilansir dari Arab News, Senin (1/2/2021) DPR Filipina dengan suara bulat menyetujui RUU tersebut pada Selasa (26/1), dengan keseluruhan 203 anggota parlemen mendukung RUU tersebut.
Perwakilan partai Anak Mindanao, Amihilda Sangcopan yang mensponsori RUU DPR No. 8249 tersebut, berterima kasih kepada semua anggota parlemen karena mengesahkan RUU tersebut dan meminta anggota Senat untuk mendukung langkah selanjutnya.
- Lika-liku Perjalanan Myanmar Kembali ke Cengkeraman Militer
Militer Myanmar menahan pemimpin de-facto Aung San Suu Kyi dan melakukan kudeta pada awal pekan ini. Aksi ini dilakukan militer Myanmar satu dekade setelah melepaskan cengkeraman atas pemerintahan negara itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (1/2/2021), militer menguasai Myanmar selama lima dekade sebelum pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi menguasai negara itu. Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang dipimpin Suu Kyi menang pemilu bersejarah tahun 2015 dan dia menjabat pemimpin de-facto Myanmar.
Berikut adalah timeline perjalanan Myanmar dari negara yang dikuasai kediktatoran militer hingga menjadi negara demokratis meski berumur pendek:
- Militer Myanmar Ungkap Alasan Penahanan Aung San Suu Kyi
Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat setelah melakukan penahanan para pemimpin pemerintah. Militer Myanmar menyebut hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas kecurangan dalam pemilihan umum tahun lalu.
Dilansir dari Bangkok Post, Senin (1/2/2021) dalam video yang disiarkan di Myawaddy TV, televisi milik militer, militer Myanmar menyatakan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Min Aung Hlaing.
"Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari," kata Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) Senin (1/2).
- Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan!
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior dari Partai Liga Demokrasi lainnya ditahan. Mereka ditahan dalam sebuah penggerebekan dini hari oleh militer Myanmar.
Dilansir Reuters, Senin (1/2/2021) penahanan Aung San Suu Kyi dilakukan setelah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer Myanmar meningkat selama berhari-hari. Sehingga menimbulkan ketakutan akan kudeta setelah pemilu yang menurut militer curang.
Juru bicara Myo Nyunt membenarkan bahwa Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar dan para pemimpin lainnya telah ditahan pada dini hari. Nyut meminta agar hal ini tidak ditanggapi dengan gegabah, namun dijalankan sesuai dengan hukum.
"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya.
Baca juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan! |
- Umumkan Keadaan Darurat, Militer Myanmar Ambil Alih Kekuasaan 1 Tahun
Militer Myanmar menetapkan keadaan darurat dan mengumumkan pihaknya mengambil alih kekuasaan atas pemerintah Myanmar selama 1 tahun. Pengumuman disampaikan setelah pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, ditahan oleh militer.
Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (1/2/2021), pengumuman itu disampaikan melalui sebuah video yang ditayangkan oleh saluran televisi yang dimiliki militer Myanmar, Myawaddy TV, pada Senin (1/2) waktu setempat.
Disebutkan dalam siaran Myawaddy TV bahwa kekuasaan diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Wakil Presiden Myanmar, Myint Swe, yang mantan jenderal militer dinyatakan akan menggantikan Presiden Win Myint, sekutu Suu Kyi, yang telah digulingkan.