Reaksi China Atas Kudeta Militer di Myanmar

Reaksi China Atas Kudeta Militer di Myanmar

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 01 Feb 2021 15:40 WIB
Myanmar leader Aung San Suu Kyi watches the vaccination of health workers at hospital Wednesday, Jan. 27, 2021, in Naypyitaw, Myanmar. Health workers in Myanmar on Wednesday became the countrys first people to get vaccinated against COVID-19, just five days after the first vaccine supply was delivered from India. (AP Photo/Aung Shine Oo)
Aung San Suu Kyi ditahan militer Myanmar (Foto: AP Photo)
Beijing -

Pemerintah China meminta seluruh pihak di Myanmar untuk menyelesaikan perbedaan di antara mereka, setelah militer Myanmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

"China adalah tetangga bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada jumpa pers seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (1/2/2021).

Wang mengatakan China masih berusaha memahami situasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun di negeri itu. Kudeta yang dilancarkan militer ini mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil di negara itu.

Militer Myanmar dalam pernyataan via televisi miliknya, Myawaddy Television, mengumumkan pihaknya mengambil alih kekuasaan dan menetapkan keadaan darurat selama satu tahun ke depan. Militer juga mengumumkan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada Jenderal Min Aung Hlaing sebagai Panglima Militer Myanmar.

ADVERTISEMENT

Militer Myanmar juga mengatakan bahwa pemilihan umum (pemilu) baru akan diadakan dan militer akan menyerahkan kekuasaan kepada partai pemenang. Rencana itu dilakukan setelah keadaan darurat setelah setahun berlalu.

"Kami akan melakukan demokrasi multi-partai yang nyata ... dengan keseimbangan dan keadilan penuh," kata militer Myanmar dalam sebuah pernyataan di Facebook dilansir AFP, Senin (1/2/2021).

Militer menambahkan bahwa kekuasaan akan dialihkan setelah mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil dan periode keadaan darurat berakhir.

Myanmar adalah bagian penting dari rencana Belt and Road Initiative China - visi $US 1 triliun dari Presiden China Xi Jinping untuk proyek maritim, kereta api dan jalan raya di Asia, Afrika dan Eropa - termasuk usulan jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai US$ 8,9 miliar dari provinsi selatan Yunnan, China ke pantai barat Myanmar.

Xi juga mengunjungi Myanmar pada Januari tahun lalu sebagai tanda 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut, dia berjanji bahwa Beijing akan dengan tegas mendukung pemerintah Myanmar dalam mengejar pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya sendiri.

Xi juga mengatakan China siap untuk bekerja sama dengan pihak Myanmar dalam mempercepat penyelarasan Belt and Road Initiative dan strategi pembangunan Myanmar.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads