Pesawat-pesawat militer China kembali masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Selain jet tempur China, Taiwan juga melaporkan bahwa sebuah pesawat pengintai milik Amerika Serikat (AS) juga memasuki wilayah udara yang sama.
Seperti dilansir Reuters, Senin (1/2/2021), Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya menyebut enam jet tempur China dan sebuah pesawat pengintai AS memasuki sudut barat daya Zona Pertahanan Udara Taiwan pada Minggu (31/1) waktu setempat.
Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut secara keseluruhan total tujuh pesawat militer China -- enam jet tempur dan satu pesawat mengintai mengudara di atas perairan dekat Kepulauan Pratas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh pesawat China itu terdiri atas dua jet tempur J-10, empat jet tempur J-11 dan satu pesawat pengintai Y-8.
Ditambahkan Kementerian Pertahanan dalam pernyataannya bahwa sebuah pesawat pengintai AS juga sempat mengudara di wilayah udara yang sama pada Minggu (31/1) waktu setempat. Namun jenis pesawat pengintai AS itu tidak disebut lebih lanjut.
Ini menjadi momen pertama Taiwan menyebut kehadiran pesawat militer AS di wilayah udaranya, sejak secara rutin melaporkan aktivitas penyusupan oleh pesawat-pesawat militer China sejak pertengahan September 2020.
Sepekan terakhir, Taiwan hampir setiap hari melaporkan keberadaan pesawat militer China yang terbang di dalam zona pertahanan udaranya. Kebanyakan aksi penyusupan oleh pesawat militer China itu terjadi di dalam wilayah udara dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di bagian utara Laut China Selatan.
Salah satu aksi penyusupan oleh pesawat militer China terjadi bersamaan dengan aktivitas kapal induk AS yang memasuki perairan Laut China Selatan, yang diklaim AS sebagai pengerahan rutin. AS sendiri mengkritik aktivitas pesawat militer China di wilayah udara Taiwan.
Taiwan selama ini jarang membahas secara publik aktivitas militer AS di dekat wilayahnya, meskipun sumber diplomatik dan keamanan setempat mengakui ada misi udara dan laut yang rutin dilakukan AS di dekat pulau tersebut.
Sama seperti kebanyakan negara lain, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun diketahui bahwa AS menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata paling penting bagi Taiwan.
Pekan lalu, China memperingatkan Taiwan bahwa 'kemerdekaan berarti perang' kepada pihak-pihak yang diyakininya berupaya menetapkan kemerdekaan Taiwan. Otoritas China selama ini masih menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, sendiri telah menegaskan bahwa Taiwan sudah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.