Dua jet tempur militer China kembali menyusup ke wilayah udara Taiwan. Insiden ini menandai penyusupan ke-24 kali oleh pesawat militer China ke wilayah Taiwan sepanjang bulan ini.
Seperti dilansir media lokal Taiwan News, Jumat (29/1/2021), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengungkapkan bahwa dua jet tempur Chengdu J-10 dari Angkatan Udara militer China terdeteksi memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ) pada Kamis (28/1) malam waktu setempat.
Disebutkan bahwa dua jet tempur China masuk sebentar ke sudut barat daya zona identifikasi Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk merespons penyusupan itu, militer Taiwan mengerahkan sejumlah jet tempurnya dan memberikan peringatan radio, serta mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk melacak jet-jet tempur China itu.
Sejak pertengahan September tahun lalu, China diketahui rutin mengirimkan pesawat militernya ke wilayah udara Taiwan. Kebanyakan insiden terjadi di sudut barat daya wilayah udara Taiwan dan melibatkan 1-3 pesawat militer China, yang biasanya jenis pesawat pengintai.
Insiden terbaru terjadi dua kali pada akhir pekan lalu. Pada Sabtu (23/1) lalu, China mengirimkan 13 pesawat militer sekaligus, termasuk delapan pesawat pengebom Xian H-6K, ke dalam zona identifikasi pertahanan Taiwan. Pada saat bersamaan, kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt, berlayar di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Militer AS menyebutnya sebagai 'kebebasan di lautan'.
Keesokan harinya atau pada Minggu (24/1) waktu setempat, China kembali mengirimkan 15 pesawat militernya juga ke zona udara yang sama.
Simak video 'Taiwan Pamer Pesawat Tempur dengan Rudal Jelajah':
Dalam konferensi pers bulanan soal aktivitas Angkatan Udara China baru-baru ini, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, menegaskan Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari China.
Dia juga memperingatkan bahwa upaya menetapkan kemerdekaan Taiwan sama saja dengan perang.
"Kami memperingatkan elemen 'kemerdekaan Taiwan' itu: mereka yang bermain dengan api membakar diri mereka sendiri, dan 'kemerdekaan Taiwan' berarti perang," tegas Wu pekan ini.