PBB Kutuk Puluhan Eksekusi Mati yang Dilakukan Iran Sejak Desember

PBB Kutuk Puluhan Eksekusi Mati yang Dilakukan Iran Sejak Desember

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 30 Jan 2021 14:02 WIB
hukum gantung
ilustrasi (Foto: Internet)
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk serangkaian eksekusi mati, termasuk terhadap warga etnis minoritas, yang dilakukan otoritas Iran sejak Desember 2020 lalu. Secara khusus Iran juga didesak untuk menghentikan rencana eksekusi terhadap seorang anggota etnis minoritas Baluch.

Para aktivis di luar Iran selama beberapa pekan terakhir menyatakan keprihatinan atas jumlah etnis Kurdi dan Baluch yang dieksekusi atau menghadapi hukuman gantung di Iran.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, mengatakan bahwa anggota minoritas Baluch, Javid Dehghan (31) akan dieksekusi mati pada hari Sabtu (30/1) ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengutuk keras serangkaian eksekusi - setidaknya 28 - sejak pertengahan Desember, termasuk orang-orang dari kelompok minoritas," tulis Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Twitter, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/1/2021).


Kurdi sebagian besar tinggal di barat laut negara itu dan Baluch - salah satu kelompok paling kurang beruntung di Iran - tinggal di wilayah tenggara Iran.

ADVERTISEMENT

"Kami mendesak pihak berwenang untuk menghentikan eksekusi Javid Dehghan dalam waktu dekat, untuk meninjau kembali kasus hukuman matinya dan kasus-kasus dan hukuman mati lainnya sejalan dengan hukum hak asasi manusia," tambahnya.

Kedua wilayah tersebut selama beberapa tahun terakhir telah menjadi tempat serangan sporadis terhadap pasukan keamanan oleh kelompok-kelompok militan bersenjata.

Amnesty mengatakan Dehghan dijatuhi hukuman mati pada Mei 2017 sehubungan dengan dugaan keanggotaannya dalam kelompok bersenjata. Dia juga diduga terlibat dalam penyergapan bersenjata yang menewaskan dua personel Garda Revolusi Iran.

Amnesty menyebut persidangannya "sangat tidak adil" dengan pengadilan mengandalkan "pengakuan yang diwarnai penyiksaan" dan mengabaikan pelanggaran yang dilakukan selama penyelidikan.

Amnesty menyebutkan metode penyiksaan yang dialami Dehghan termasuk "pemukulan, cambuk, mencabut setidaknya satu kuku ibu jarinya dan menelanjangi dia".

LSM Hak Asasi Manusia Iran (IHR) minggu ini juga telah memperingatkan tentang "peningkatan dalam eksekusi dan tindakan keras terhadap anggota minoritas Kurdi dan Baluch".

IHR menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk memberikan tanggapan yang lebih keras.

Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Iran mengeksekusi mati lebih banyak narapidana daripada negara-negara di dunia, kecuali China.

Republik Islam itu tahun lalu telah mendapat kecaman atas serangkaian eksekusi mati tokoh-tokoh terkenal, termasuk pembangkang yang bermukim di Prancis, Ruhollah Zam pada 12 Desember dan pegulat Navid Afkari pada 12 September 2020.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads