.webp)
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang terinfeksi virus Corona, muncul dalam sebuah pesan video. Dia mengatakan bahwa dirinya sudah melewati fase kritis akibat COVID-19.
"Saya masih mengidap COVID-19 tetapi dokter sudah memberi tahu saya bahwa fase kritis sudah lewat," kata pria berusia 67 tahun itu dari Istana Nasional, tempat kantor dan kediaman resminya berada.
"Sekarang saya menampilkan diri saya di depan Anda agar tidak ada rumor yang beredar," imbuhnya dalam video yang diposting di media sosial seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baik-baik saja meski masih harus istirahat," ucapnya dengan suara mantap.
Mengenakan jas, dasi, dan mantel - tetapi tanpa masker - dia terlihat berjalan dan berbicara selama sekitar 13 menit di Istana Nasional.
Lopez Obrador mengatakan dirinya tetap bekerja saat dalam isolasi, khususnya dalam upaya untuk mengamankan lebih banyak vaksin untuk Meksiko, yang memiliki salah satu angka kematian COVID-19 tertinggi di dunia dengan lebih dari 156.000 kematian.
Negara itu telah memulai program imunisasi massal pada 24 Desember 2020 lalu. Namun, seperti banyak negara lainnya, negara itu juga sedang berjuang untuk mendapatkan dosis vaksin yang cukup.
Lopez Obrador mengatakan Meksiko diperkirakan akan menerima enam juta dosis dari berbagai produsen pada Februari dan 12 juta pada Maret mendatang.
Populis sayap kiri, yang memiliki riwayat masalah jantung dan hipertensi itu pada hari Minggu (24/1) lalu mengumumkan bahwa ia menjalani perawatan untuk COVID-19 dengan hanya mengalami gejala ringan.
Beberapa hari kemudian, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa Lopez Obrador telah mengalami episode singkat demam ringan dan sedikit sakit kepala.
Selama pandemi Corona, pemimpin Meksiko itu menolak untuk memakai masker kecuali pada kesempatan langka. Para kritikus menuduhnya meremehkan risiko virus di awal krisis dan lambat untuk memberlakukan lockdown (penguncian).
Jumlah kasus infeksi virus Corona dan kematian telah mencatat rekor harian bulan ini, hingga membuat rumah sakit kewalahan. Terutama di Mexico City, yang telah dalam keadaan siaga maksimum sejak pertengahan Desember 2020 lalu.
