Sebuah bom kecil meledak di luar kedutaan Israel di New Delhi, India pada hari Jumat (29/1) waktu setempat, bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik Israel dengan India.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden itu. Namun, seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa insiden itu diperlakukan sebagai terorisme.
Jendela di tiga mobil terdekat terkena ledakan oleh apa yang oleh polisi disebut sebagai "perangkat rakitan berdaya sangat rendah".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesan awal menunjukkan upaya nakal untuk menciptakan sensasi," demikian pernyataan polisi India seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/1/2021).
Namun seorang pejabat Israel di Yerusalem, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada AFP: "Kami menganggap ini sebagai serangan teror."
Kedutaan Israel berada di jalan dengan deretan pepohonan di seberang institut budaya Prancis, dengan kedutaan-kedutaan besar lain dan sekolah internasional di dekatnya.
Menurut laporan media, perangkat yang meledak pada Jumat (29/1) sekitar pukul 17.55 waktu setempat itu, mungkin ditaruh dalam pot bunga atau botol di trotoar dekat kedutaan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan dia telah berbicara dengan Menlu Israel Gabi Ashkenazi tentang bom itu.
"Kami menanggapi ini dengan sangat serius," kata Jaishankar di Twitter, menambahkan bahwa dia telah menjanjikan "perlindungan penuh bagi kedutaan dan diplomat Israel."
"Masalah ini sedang diselidiki dan semua upaya yang akan dilakukan untuk menemukan pelakunya," imbuhnya.