Regulator obat-obatan Uni Eropa menegaskan bahwa vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer-BioNTech tidak ada kaitannya dengan kematian pasca-vaksinasi yang dilaporkan di beberapa negara Eropa. Ditegaskan juga bahwa vaksin Pfizer-BioNTech tidak memiliki efek samping baru.
Seperti dilansir AFP, Jumat (29/1/2021), penegasan itu disampaikan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) dengan mendasarkan pada data pertama dari peluncuran vaksin Corona tersebut di kawasan Eropa.
EMA menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa kasus-kasus kematian yang dilaporkan usai vaksinasi Corona, termasuk sejumlah warga lanjut usia (lansia).
"Menyimpulkan bahwa data tidak menunjukkan keterkaitan dengan vaksinasi menggunakan Comirnaty (nama resmi vaksin Pfizer-BioNTech) dan kasus-kasus itu tidak menimbulkan masalah keamanan," demikian penegasan EMA.
Dalam laporan pembaruan pertamanya soal keamanan vaksin sejak Uni Eropa meluncurkan program vaksinasi pada Desember 2020, EMA yang berkantor di Amsterdam, Belanda, ini menyatakan bahwa data yang ada 'konsisten dengan profil keamanan vaksin yang diketahui'.
"Tidak ada efek samping baru yang diidentifikasi," imbuh EMA merujuk pada efek samping vaksin Pfizer-BioNTech.
Ditambahkan EMA bahwa laporan soal reaksi alergi parah tidak melampaui apa yang ditemukan soal 'efek samping yang diketahui' dari vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech itu.
"Manfaat Comirnaty dalam mencegah COVID-19 terus melampaui risikonya, dan tidak ada perubahan yang direkomendasikan terkait penggunaan vaksin," sebut EMA dalam pernyataannya.