Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan menunjuk Robert Malley sebagai Utusan Khusus AS untuk Iran. Malley diketahui pernah menjadi penasihat urusan Timur Tengah pada era pemerintahan Presiden Barack Obama.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/1/2021), hal itu diungkapkan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (28/1) waktu setempat. Sebagai Utusan Khusus AS untuk Iran, Malley akan menghadapi salah satu tantangan kebijakan luar negeri paling menakutkan dan memecah belah secara politik.
Malley diketahui merupakan anggota kunci dari tim pemerintahan Obama yang merundingkan kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran dan negara-negara kekuatan dunia. Kesepakatan nuklir itu ditinggalkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump tahun 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menteri (Luar Negeri Anthony) Blinken sedang membangun tim yang berdedikasi, yang diambil dari para ahli yang memiliki pandangan yang beragam. Yang memimpin tim itu sebagai Utusan Khusus untuk Iran adalah Rob Malley, yang memiliki rekam jejak keberhasilan dalam merundingkan pembatasan untuk program nuklir Iran," tutur seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang enggan disebut namanya.
"Menteri yakin dia dan timnya akan mampu melakukannya sekali lagi," imbuh pejabat itu.
Departemen Luar Negeri AS menolak mengomentari laporan ini. Malley juga belum memberikan komentarnya.
Penunjukan Malley ini diputuskan saat Biden dan para penasihatnya merancang pendekatan terbaru untuk Iran. Sumber yang memahami isu ini menyatakan Malley akan secara langsung melaporkan ke Blinken.
Dalam pernyataan pada Rabu (27/1) waktu setempat, Blinken menegaskan kembali kebijakan Biden bahwa 'jika Iran kembali memenuhi kewajibannya di bawah JCPOA (kesepakatan nuklir tahun 2015-red), Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama'.
Simak video 'Biden Bebenah 'Kekacauan' Trump, Ubah Kebijakan Kesehatan':