Selandia Baru Teratas Tangani Corona, Indonesia Urutan 85 dari 98 Negara

Selandia Baru Teratas Tangani Corona, Indonesia Urutan 85 dari 98 Negara

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 09:57 WIB
WHAKATANE, NEW ZEALAND - DECEMBER 10: New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern meets with first responders at the Whakatane Fire Station on December 10, 2019 in Whakatane, New Zealand. Five people are confirmed dead and several people are missing following a volcanic eruption at White Island on Monday. (Photo by Dom Thomas/Radio NZ - Pool/Getty Images)
Foto: PM Selandia Baru Jacinda Ardern (Getty Images/Pool)
Wellington -

Sebuah analisis terbaru terkait penanganan pandemi Corona oleh sejumlah negara telah dirilis. Dari 98 negara, Selandia Baru duduk di peringkat pertama dalam keberhasilan penanganan Corona. Adapun Indonesia berada di urutan ke-85.

Dilansir dari ABC Australia, Jumat (29/1/2021) lembaga think thank Australia, Lowy Institute, telah mengumpulkan banyak data untuk menghasilkan informasi interaktif baru yang menilai penanganan terhadap virus Corona di hampir 100 negara.

Para peneliti melacak angka kasus COVID-19 di setiap negara, serta kematian yang terkonfirmasi dan tingkat pengujian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Selandia Baru menempati posisi teratas, diikuti oleh Vietnam, Taiwan dan Thailand, yang masing-masing menempati peringkat kedua, ketiga dan keempat.

Australia juga tampil kuat dan menduduki peringkat kedelapan di dunia.

Sedangkan Amerika Serikat dihantam keras pandemi dan merana di dekat bagian bawah tabel, di nomor 94. Indonesia dan India tidak jauh lebih baik, masing-masing berada di nomor 85 dan 86 dari 98 negara.

Lowy Institute tidak menilai penanganan pandemi oleh China dengan alasan kurangnya data pengujian yang tersedia untuk umum.

Simak video 'Studi: Negara-negara Korup Alami Kesulitan Hadapi Krisis Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Herve Lemahieu dari Lowy Institute mengatakan data interaktif itu menunjukkan bahwa negara-negara kecil biasanya menangani COVID-19 lebih efektif daripada negara-negara besar.

"Negara-negara dengan populasi kurang dari 10 juta orang terbukti lebih gesit, rata-rata, daripada mayoritas negara yang lebih besar dalam menangani keadaan darurat kesehatan," katanya kepada podcast Coronacast ABC.

Beberapa negara kecil - termasuk Siprus, Rwanda, Islandia, dan Latvia - melengkapi daftar 10 negara teratas dalam penelitian tersebut.

Lemahieu mengatakan data itu juga membantah teori bahwa rezim otoriter telah mengelola krisis lebih efektif daripada demokrasi.

"Rezim otoriter, rata-rata, dimulai dengan lebih baik - mereka mampu memobilisasi sumber daya lebih cepat, dan lockdown (penguncian) datang lebih cepat," kata Lemahieu.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads