Ledakan di Riyadh Terjadi 3 Hari Setelah Saudi Cegat Proyektil Houthi

Ledakan di Riyadh Terjadi 3 Hari Setelah Saudi Cegat Proyektil Houthi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 27 Jan 2021 14:07 WIB
Saudi Arabia Riyadh landscape at Mourning - Riyadh Tower Kingdom Centre, Kingdom Tower, Riyadh Skyline - Burj Al-Mamlaka, AlMamlakah - Riyadh at Daylight - Tower View
Kota Riyadh, Arab Saudi diguncang ledakan keras (Foto: iStock)
Jakarta -

Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab ledakan keras yang mengguncang Riyadh pada Selasa (26/1). Ledakan itu terjadi tiga hari setelah kerajaan tersebut mencegat proyektil yang ditembakkan di atas ibu kota Saudi tersebut.

Diketahui bahwa Arab Saudi telah berulang kali diserang rudal atau pesawat tak berawak (drone) dari pemberontak Houthi di negara tetangga Yaman sejak negara itu meluncurkan operasi militer di Yaman tahun 2015.

Menurut saksi mata seperti dilansir Al-Jazeera, Rabu (27/1/2021), ledakan di Riyadh tersebut terjadi pada sekitar pukul 1 siang dan menyebabkan jendela-jendela bangunan bergetar. Di media sosial, sejumlah warganet melaporkan mendengar dua ledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TV Al-Arabiya milik Arab Saudi mengutip laporan lokal tentang ledakan dan video yang beredar di media sosial tentang sebuah rudal yang dicegat di Riyadh. Tidak disebutkan apakah rudal tersebut berasal dari kelompok Houthi di Yaman.

ADVERTISEMENT

Kelompok Houthi juga sejauh ini tidak mengeluarkan pernyataan apapun mengenai insiden di Riyadh tersebut.

Sebelumnya pada hari Sabtu (23/1), koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan pihaknya mencegat dan menghancurkan "target udara musuh" yang menuju Riyadh, demikian televisi pemerintah melaporkan.

"Mencegat dan menghancurkan sebuah target musuh di udara yang bergerak menuju Riyadh," demikian pernyataan koalisi pimpin Saudi, seperti dilaporkan televisi Al Ekhbariya.

Lihat juga saat 'Video Detik-detik Rudal Houthi Dicegat di Langit Saudi':

[Gambas:Video 20detik]



Namun tidak disebutkan lebih lanjut apa bentuk 'target musuh' itu dan siapa yang meluncurkannya. Kelompok Houthi juga mengatakan mereka tidak terlibat.

Bandara Internasional Raja Khaled di Riyadh mengatakan ada sejumlah penundaan penerbangan setelah insiden pada hari Sabtu (23/1) tersebut. Namun, tidak diketahui secara pasti apakah penundaan itu berkaitan dengan serangan udara itu.

Arab Saudi telah memimpin intervensi militer di Yaman terhadap Houthi sejak 2015 dan telah berulang kali menjadi sasaran serangan lintas batas.

Namun, jarang sekali drone atau rudal yang diluncurkan oleh Houthi mencapai Riyadh, ibu kota kerajaan - sekitar 700 km (435 mil) dari perbatasan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads