Pemerintah Yunani dan Prancis menandatangani kesepakatan pembelian pesawat perang senilai 2,5 miliar euro (Rp 42,7 triliun) pada Senin (25/1) waktu setempat. Kesepakatan itu menjadi bagian dari program pengembangan senjata untuk menghadapi tantangan Turki di Mediterania Timur.
Dilansir dari AFP, Selasa (26/1/2021) Prancis sangat mendukung Yunani di tengah perselisihannya dengan Turki atas sumber daya gas alam dan pengaruh angkatan laut di perairan lepas pantai masing-masing.
Kesepakatan itu membuat Yunani membeli 18 jet tempur Rafale, 12 di antaranya bekas, yang dibuat oleh perusahaan Prancis, Dassault. Pesawat itu sebelumnya digunakan Prancis untuk memperkuat pasukannya selama ketegangan udara mereka dengan Turki atas sengketa wilayah udara Aegean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesepakatan itu "mengirimkan pesan yang jelas ke beberapa arah", kata Menteri Pertahanan (Menhan) Yunani Nikos Panagiotopoulos yang memimpin upacara penandatanganan dengan Menhan Prancis Florence Parly di Athena, Yunani.
Juru bicara pemerintah Yunani, Christos Tarantilis mengatakan pengiriman enam pesawat pertama akan dimulai pada Juli mendatang.
"Sekelompok pilot dan teknisi Angkatan Udara Yunani akan melakukan pelatihan ke Prancis selama beberapa hari ke depan," tambahnya.