Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 melanda lepas pantai Antartika pada Sabtu (23/1). Warga Cile sempat menerima pesan palsu peringatan tsunami sehingga warga panik.
Dilansir AFP, Minggu (24/1/2021) gempa terjadi pada pukul 8:36 Sabtu malam waktu setempat (23:36 GMT). Lokasi gempa berada sekitar 210 kilometer timur pangkalan Eduardo Frei.
Kantor Darurat Nasional negara (Onemi) mendorong untuk melakukan evakuasi dari "daerah pantai Antartika" terkait kemungkinan tsunami. Namun karena kesalahan teknis, peringatan untuk meninggalkan wilayah pesisir secara tidak sengaja telah disampaikan kepada 18 juta penduduk lainnya di luar wilayah Antartika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa menit, Onemi menjelaskan bahwa pesan itu dikirim secara tidak sengaja dan hanya ditujukan untuk penduduk Antartika. Namun pesan tersebut terlanjur menimbulkan kepanikan di jalan-jalan Cile, sehingga ratusan orang berlarian bahkan naik kendaraan ke daerah yang lebih tinggi karena takut akan tsunami.
Total ada 80 orang yang dievakuasi di Antartika dari pangkalan Frei Angkatan Udara Cile. Evakuasi dilakukan di beberapa tempat, seperti rumah sakit, sekolah, bank, kantor pos dan kapel, menyusul gempa. 80 lainnya dievakuasi dari pangkalan O'Higgins, Fildes dan Prat Cile, di mana tidak ada kerusakan yang tercatat.
Hampir dua jam kemudian,Onemi memerintahkan peringatan tsunami Antartika dan evakuasi dibatalkan.
Onemi mengatakan tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan dari gempa Cile, yang terjadi 14 kilometer dari Santiago pada kedalaman 122 kilometer. Badan tersebut sedikit merevisi kekuatan kedua gempa dari besaran yang dilaporkan semula.
Cile adalah salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia. Pada 27 Februari 2010, gempa berkekuatan 8,8 di kota Concepcion menewaskan lebih dari 500 orang. Negara tersebut mengalami gempa bumi terkuat yang pernah tercatat 60 tahun lalu - berkekuatan 9,6 SR - di kota Valdivia.
(izt/gbr)