Hungaria telah menandatangani kesepakatan pembelian vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Rusia, Sputnik V. Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, mengatakan Hungaria menjadi negara pertama di Uni Eropa yang memiliki kesepakatan tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/1/2021), dalam video yang diposting di halaman Facebook-nya, Szijjarto mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Kesehatan Rusia bahwa vaksin akan tiba dalam tiga tahap, dan detail tentang jumlah pengiriman akan dirilis nanti.
Kesepakatan itu dicapai beberapa hari setelah regulator Hungaria memberikan persetujuan penggunaan vaksin AstraZeneca dari Inggris dan Sputnik V dari Rusia. Hal itu dilakukan sejak Hungaria berusaha mencabut langkah-langkah lockdown untuk meningkatkan ekonomi. Regulator Uni Eropa sendiri belum menyetujui vaksin Sputnik V ataupun AstraZeneca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat senang mengumumkan bahwa kami telah menandatangani kesepakatan di mana Hungaria dapat membeli sejumlah vaksin Rusia dalam tiga tahap," kata Szijjarto.
Kesepakatan ini dapat memungkinkan Hungaria untuk mencabut pembatasan Corona lebih cepat. European Medicines Agency (EMA) akan memutuskan soal persetujuan untuk vaksin AstraZeneca dan Universitas Oxford pada 29 Januari mendatang.
Otoritas Rusia sebelumnya menyebut vaksin Sputnik V memiliki kemanjuran 92 persen dalam melindungi orang-orang dari COVID-19 berdasarkan hasil uji klinis sementara, tetapi negara itu belum merilis kumpulan data lengkap untuk uji klinisnya.
Pada Rabu (20/1) waktu setempat, Rusia mengajukan pendaftaran vaksin Sputnik V di Uni Eropa sebelum peninjauan EMA dilakukan bulan depan.
(izt/nvc)