Puluhan penambang di China masih terjebak di bawah tanah dan tim penyelamat meyakini dibutuhkan setidaknya dua minggu lagi untuk menyelamatkan mereka sepenuhnya. Hal ini memupus harapan untuk penyelamatan segera kelompok penampang yang sudah 12 hari terkubur oleh puing ledakan.
Dilansir AFP, Jumat (22/1/2021), upaya yang semakin putus asa untuk menyelamatkan 21 pekerja tambang itu semakin diperumit oleh penyumbatan besar-besaran yang telah menunda upaya pengeboran.
"Hambatannya terlalu besar, yang berarti kami membutuhkan setidaknya 15 hari lagi atau bahkan lebih untuk mencapai para penambang," kata Gong Haitao, wakil kepala departemen publisitas lokal seperti dikutip media pemerintah, CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gong menyebut puing-puing yang menghalangi jalur pengeboran mencapai berat sekitar 70 ton.
Ledakan di tambang Hushan di provinsi Shandong membuat 22 pekerja terjebak di kedalaman ratusan meter di bawah tanah pada 10 Januari lalu.
Pada hari Minggu (17/1), kontak dilakukan dengan 11 penambang yang terjebak di satu lokasi sekitar 580 meter (1.900 kaki) di bawah permukaan, dan makanan serta persediaan medis yang sangat dibutuhkan diturunkan ke mereka.
Salah satu dari 11 pekerja itu terluka parah akibat ledakan awal dan telah dipastikan tewas setelah menderita luka di kepala dan jatuh koma.
Satu lagi yang merupakan pekerja ke-12 diyakini terjebak sendirian di kedalaman 100 meter lebih jauh di bawah air yang naik.
Untuk 10 penambang lainnya, harapan berkurang karena belum terdengar sejak ledakan.
Untuk membebaskan kelompok pekerja ini, tim penyelamat mencoba untuk memperlebar salah satu poros demi memungkinkan para pekerja untuk dibawa ke permukaan.
Namun prosesnya berjalan lambat karena mereka melakukan pengeboran melalui granit.
Tayangan TV pemerintah China pada Jumat (22/1) menunjukkan tumpukan besar puing-puing yang digali di lokasi penyelamatan, dan bor mengebor melalui lubang yang dalam.
Kantor berita resmi China, Xinhua melaporkan bahwa para penambang telah berusaha membantu mencari kelompok yang hilang itu dengan menggunakan laser pointer dan pengeras suara, tetapi belum mendapat jawaban.
Tim penyelamat juga telah menurunkan detektor kehidupan dan larutan nutrisi ke bagian lain tambang, tanpa tanggapan.