Para pemimpin dunia menantikan transfer kekuasaan yang dilaksanakan pada Rabu (20/1/2021) di Amerika Serikat, di mana Joe Biden akan dilantik sebagai presiden setelah empat tahun yang penuh gejolak di bawah kepresidenan Donald Trump.
Uni Eropa
Para pejabat tinggi Uni Eropa menyuarakan kelegaan bahwa mereka akan segera memiliki teman di Gedung Putih lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita bangun pakta pendirian baru untuk Eropa yang lebih kuat, untuk Amerika yang lebih kuat, dan untuk dunia yang lebih baik," kata Charles Michel, presiden Dewan Eropa, seperti dilansir dari AFP, Rabu (20/1/2021).
"Upacara penghormatan di Capitol AS ini akan menjadi ketahanan demokrasi Amerika," tambah Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
"Dan bukti kuatnya bahwa, sekali lagi, setelah empat tahun yang panjang, Eropa punya teman di Gedung Putih."
Iran
Presiden Iran, Hassan Rouhani tidak melewatkan kesempatan untuk memuji kepergian "tiran" Trump, ketika Teheran berulang kali meminta Washington untuk mencabut sanksi yang diberlakukan atas upaya nuklirnya.
Pemerintahan Biden ingin Amerika Serikat kembali pada kesepakatan nuklir penting Iran yang ditarik Trump, dengan syarat Teheran berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan nuklir.
"Sebuah 'era tiran' telah berakhir dan hari ini adalah hari terakhir dari pemerintahannya yang tidak menyenangkan," kata Rouhani.
"Kami berharap (pemerintahan Biden) kembali ke hukum dan komitmen, dan mencoba dalam empat tahun ke depan, jika mereka bisa, untuk menghilangkan noda empat tahun terakhir."
NATO
NATO mengatakan pihaknya berharap untuk meningkatkan hubungan transatlantik di bawah Biden.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden terpilih Joe Biden untuk lebih memperkuat hubungan antara AS dan Eropa, karena kami menghadapi tantangan global yang tidak dapat kami tangani sendiri," tulis Kepala Aliansi Militer Jens Stoltenberg di Twitter, Selasa (19/1/2021).
Inggris
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan dia berharap untuk "bekerja sama" dengan Biden.
Johnson, yang menghadapi kritik atas hubungan dekatnya dengan Trump, menyebut sejumlah bidang kebijakan di mana ia berharap dapat berkolaborasi dengan Biden.
"Dalam perjuangan kita melawan COVID-19 dan melintasi perubahan iklim, pertahanan, keamanan dan dalam mempromosikan dan mempertahankan demokrasi, tujuan kita adalah sama dan negara kita akan bekerja sama untuk mencapainya," katanya dalam sebuah pernyataan.
Rusia
Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev meminta Rusia dan Amerika Serikat untuk memperbaiki hubungan mereka yang menegang.
"Kondisi hubungan saat ini antara Rusia dan Amerika Serikat sangat memprihatinkan," kata Gorbachev dalam wawancara dengan kantor berita milik pemerintah.
"Tapi ini juga berarti ada sesuatu yang harus dilakukan untuk menormalkan hubungan," katanya.
"Kita tidak bisa memisahkan diri dari satu sama lain," imbuhnya.
Kremlin pada hari Rabu (20/1) mengatakan bahwa setiap peningkatan hubungan Rusia yang tegang dengan Washington akan bergantung pada Joe Biden ketika dia memasuki Gedung Putih.
"Rusia akan tetap seperti selama ratusan tahun ini: mengupayakan hubungan baik dengan Amerika Serikat," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Apakah Washington bekerja untuk mencapai tujuan yang sama atau tidak "akan tergantung pada Biden dan timnya," tandasnya.