Seperti dilansir Reuters, Rabu (20/1/2021), harapan itu disampaikan juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, kepada CNN Philippines, menjelang pelantikan Biden sebagai Presiden ke-46 AS.
"Kami kembali mengucapkan selamat kepada Presiden yang akan datang dan kami berharap dapat memiliki hubungan yang dekat dan bersahabat dengan pemerintahan Biden," ucap Roque dalam pernyataannya.
Hubungan Filipina dan AS mendapat banyak ujian sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat tahun 2016 dan melontarkan cercaan terhadap AS. Duterte juga berulang kali mengancam akan membatalkan perjanjian militer kedua negara.
Duterte mengupayakan hubungan yang lebih hangat dengan China dan Rusia, dan secara khusus membidik mantan Presiden Barack Obama, dengan Biden sebagai wakilnya saat itu. Saat itu, Duterte bahkan sempat berkata tidak akan mengunjungi AS dan menyebut negara itu sebagai negara yang 'buruk'.
Semasa kepemimpinan Presiden Donald Trump, Duterte tergolong banyak bicara hal positif tentang, namun dia tetap kritis terhadap kebijakan luar negeri AS.
Para pakar politik Filipina memperkirakan pemerintahan Biden akan lebih vokal daripada pendahulunya soal masalah hak asasi manusia (HAM) di Filipina, termasuk perang khas melawan narkoba yang digaungkan Duterte di mana ribuan orang tewas terbunuh.
Tonton video 'Pengamanan Ketat Jelang Pelantikan Joe Biden':
(nvc/ita)