Duterte Tak Akan Larang Warga Filipina Pakai Vaksin Pfizer

Duterte Tak Akan Larang Warga Filipina Pakai Vaksin Pfizer

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 19 Jan 2021 10:59 WIB
Soal Jaminan Keamanan, Duterte Batal Uji Coba Vaksin dari Rusia
Foto: Presiden Filipina Rodrigo Duterte (DW News)
Manila -

Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak akan menghentikan warga Filipina mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech. Dia takkan melarang meskipun ada laporan di Norwegia tentang kematian di antara lansia yang lemah setelah divaksinasi.

"Hampir semua orang yang saya kenal berebut untuk membeli (vaksin) Pfizer ini. Bagi saya, menurut saya vaksin ini bagus," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi larut malam seperti dilansir Reuters, Selasa (19/1/2021).

"Jika Anda ingin mengikuti pengalaman Norwegia, silakan. Tidak ada yang akan menghentikan Anda," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Otoritas Norwegia mengatakan pada hari Senin (18/1) bahwa mereka tidak mengubah kebijakannya tentang penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech. Hal ini disampaikan menyusul laporan kematian di antara penerima yang sangat lemah setelah vaksin diberikan.

Dalam pidatonya, Duterte juga menegaskan pembelaannya atas kesepakatan pasokan pemerintah yang melibatkan CoronaVac, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina (FDA) telah mengesahkan penggunaan darurat vaksin Pfizer, pertama kali disetujui di negara Asia Tenggara.

Pemerintah Filipina menargetkan untuk memulai imunisasi bulan depan. Filipina berharap dapat menginokulasi sekitar 70 juta orang, atau dua pertiga dari populasinya, tahun ini.

Duterte mengatakan vaksin Sinovac sekarang digunakan di Thailand, Malaysia, Indonesia, Turki, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Brasil, dan sejauh ini belum ada laporan kematian.

Mantan panglima militer yang menangani pengadaan vaksin pemerintah, Carlito Galvez menjelaskan bahwa Filipina juga telah mendapat kesepakatan pasokan dengan Novavax, Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Institut Gamaleya Rusia.

Duterte meyakinkan publik tentang kesepakatan pasokan vaksin tersebut bebas korupsi, setelah Senat meluncurkan penyelidikan atas transaksi pemerintah di tengah pertanyaan tentang transparansi harga dan efikasi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads