Pemerintah Inggris telah mulai melakukan vaksinasi guna mengurangi angka penyebaran COVID-19 di negara tersebut. Menteri Penyebaran Vaksin Inggris, Nadhim Zahawi menyebut setiap menitnya ada sekitar 140 orang yang divaksinasi di negara tersebut.
"Ini berjalan dengan baik, kami memvaksinasi rata-rata 140 orang, itu suntikan pertama, secara harfiah dalam satu menit. Itu rata-rata, jadi beberapa wilayah lebih baik," ujar Zahawi kepada Sky.
Dilansir dari Reuters, (18/1/2021), angka kematian akibat COVID-19 di Inggris berada dalam urutan kelima tertinggi di dunia. Inggris menjadi salah satu negara pertama yang menerapkan kebijakan vaksinasi terhadap penduduknya, sebagai upaya untuk keluar dari pandemi dan memulihkan perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada suntikan dosis pertama, Inggris sudah melakukan vaksinasi terhadap 3.857.266 orang dan untuk dosis kedua sebanyak 449.736 orang.
Zahawi menambahkan pihaknya akan terus menambah pusat vaksinasi di Inggris. Pada minggu ini, Inggris telah membuka pusat vaksinasi sebanyak 17 pusat, dan 50 pusat vaksin di akhir bulan.
Di akhir bulan mendatang, Zahawi menyebut akan menguji coba layanan vaksinasi 24 jam di London.
"Saat ini, beberapa daerah telah memvaksin sebagian besar kelompok usia di atas 80-an. Selanjutnya vaksin akan ditujukan kepada mereka yang berusia lebih dari 70-an dan secara klinis sangat rentan," katanya.
Para pekerja seperti guru, polisi dan pegawai toko dapat masuk daftar teratas penerima vaksin setelah kelompok usia 50 tahun melakukan vaksinasi.
"Guru, polisi, pegawai toko, yang rentan bersentuhan terhadap penularan virus harus berada di daftar teratas," kata Zahawi kepada Times Radio.
Inggris saat ini meluncurkan vaksin untuk yang paling rentan terlebih dahulu, dimulai dengan mereka yang berada di panti jompo atau berusia di atas 80 tahun. Zahawi mengatakan dia akan bekerja dengan Komite Bersama Vaksinasi untuk menentukan siapa yang mendapat suntikan berikutnya dalam tahap kedua peluncuran vaksin.
(izt/ita)